Orangtua yang kurang mampu, dan ekonomi lemah, tak usah risau. "Silakan hubungi saya dan kita lakukan yang terbaik, untuk masa depan di Jepang," ungkapnya.
"Memang bahasa Jepang itu susah, tapi hasilnya besar. Dan bidang ini memang tidak banyak peminat, tapi yakinlah, hasilnya akan memuaskan kita semua," ujar mantan Ketua DPRD Padang Pariaman ini.
Ketua Yayasan AS. Edi menyebutkan, SMK ini punya suka duka yang cukup panjang untuk sampai pada titik saat ini.
"Saya memang suka dan senang di dunia pendidikan sejak dulu. Dan kedepan sekolah ini akan dikembangkan, seiring meningkat dan semakin diminati sekolah ini," kata AS. Edi.
Menurutnya, taruna-taruni sekolah ini sudah ada yang lulus ke Jepang. Sayang, mereka belum mau. Kedepan, harus mau kalau sudah dinyatakan lulus. Sebab, kerjasama berkelanjutan lewat lembaga Yulius Danil.
Yang magang di kapal, mengarungi Nusantara yang luas ini, cukup menakjubkan untuk pengembangan masa depan sekolah.
"Insya Allah, taruna-taruni sekolah matang di laut, " ujarnya.
Wisuda sekalian perpisahan taruna-taruni kelas XII. Ada haru, gembira, tawa dan canda selama tiga tahun, terasa berat untuk dilupakan begitu saja.
Banyak kenangan yang membekas. Saatnya taruna-taruni ini terjun ke tengah masyarakat, mengarungi kehidupan baru. Semoga semua ilmu bisa diamalkan.
Dr. Aznil Mardin dari akademisi menyebutkan, kita semua menjadi saksi, bahwa sekolah ini tengah dilimpahi rahmat oleh Allah SWT, dalam soal masa depan Indonesia emas.
Bicara pendidikan vokasi dan kejuruan, sungguh sekolah ini telah menangkap peluang, sesuai nawacita presiden Jokowi yang fokus pada dunia kemaritiman.