Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Maanta Lomang di Paninjauan

14 Mei 2022   14:08 Diperbarui: 15 Mei 2022   01:20 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nan katangah kok kurang minta di tambah," kata tuan rumah.

Oleh perwakilan alek jantan dijawab dengan berpantun pula, dan akhirnya diputuskan untuk memulai minum lomang dan hidangan yang terletak di hadapan para tamu undangan.

Tak lama sih. Paling sebatang rokok, minum pun selesai. Tuan rumah yang tukang tating tadi mengemaskan piring yang berisi lomang tadi ditarik, lalu diganti dengan nasi plus sambal dan gulainya.

Maanta lomang dalam jamuan akikah sekalian. Para niniak mamak hadir dengan mengenakan sarung di lehernya siang Sabtu (14/5/2022) itu.

Sajamba batigo

Nasi lengkap dengan sambal dan aneka gulai terhidang, juga disebut "juadah", ditarok dalam dulang dan sebingkah randang.

Satu dulang nasi itu untuk tiga orang tamu undangan. Dimasukan gulai sesuai selera, lalu disantap bertiga masing-masing dulang yang terhidang.

Tentu sebelum makan, perundingan pun diketengahkan oleh silang sipangka kepada yang patut dengan yang mungkin.

Tukang tating yang disebut janang dalam kampung, dialah yang berperan dalam kesuksesan makan minum para niniak mamak dan alim ulama yang hadir.

Selesai makan, siriah dalam carano pun di ketengahkan ke hadapan yang patut, sesuai petunjuk dari tokoh masyarakat.

Menyerahkan sanak kemenakan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun