Tanjung Wahana Tano (TWT), sebuah tempat nongkrong keluarga yang luar biasa mengasyikkan.
Aneka warna warni lampu yang menerangi lokasi di kawasan Jembatan Lubuk Tano itu membuat banyak orang sengaja menghabiskan masa liburannya di sana.
Ada banyak wahana permainan, sekaligus santai dan menantang tersedia di TWT. Tak heran, kampung yang dulu rimba dan menakutkan banyak orang yang lewat, kini menjadi pusat keramaian.
"Kita tidak menamakan ini tempat wisata. Cukup tempat nongkrong keluarga, dan seluruh kebutuhan tersedia," ujar Rudy Koto, pencetus TWT itu sendiri.
Belakangan, nama Lubuak Tano memang viral dan mengundang banyak tamu untuk datang. Meskipun belum dibuka secara resmi, TWT sudah membludak oleh pengunjung.
TWT masih terus dikembangkan dengan fasilitas lainnya, yang sedang dalam tahap pengerjaan.
Untuk yang alami, tersedia tempat "bersianyut" di sepanjang aliran Sungai Batang Mangoi, tepatnya di bawah Jembatan Lubuak Tano itu sendiri.
Bersianyut alias mandi di sungai, tentu bagi masyarakat Sungai Sariak dan Koto Baru, tempat jembatan rancak itu berada tidak asing lagi.
Namun, bagi perantau yang tinggal dan besar di kampung orang, bersianyut terasa asing dan menjadi wahana mengasyikan.
Areal perbukitan yang penuh semak itu sudah menjadi tempat yang menyenangkan. Tersedia banyak kebutuhan keluarga untuk bisa berbagi kisah kehidupan.