Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ucapan Lebaran dalam Bahasa Piaman, Salamaik Ghayo Maaf Lahie Batin

3 Mei 2022   19:20 Diperbarui: 3 Mei 2022   19:21 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interaksi sosial di warung kopi menjadi pertemuan akrab bagi masyarakat Piaman. (foto dok damanhuri)

"Salamaik ghayo, maaf lahie batin," ujar Ajo Zai sambil menyodorkan tangan ke Uda Amir.

Mereka bertemu di tengah masyarakat kampungnya membagikan daging yang sudah dionggok untuk dibagikan kepada anggota masyarakat.

Biasa, dan itu lazim bagi rang Piaman. Logatnya menyebut rayo itu familiar dengan ghayo.

Tentu sebuah ungkapan yang lebih akrab, dan menandakan kedekatan yang amat sangat diantara kedua orang itu.

Begitu juga ke yang lainnya, Ajo Zai juga menyaminya dengan bahasa yang sama. Sebab, di tengah pembagian daging itu ada banyak orang yang hadir.

Ajo Zai, meskipun lama dan menetap di kampung orang, tidak pernah lupa dengan bahasa kampungnya sendiri.

Baginya, susah pula meng-Indonesiakan-kan bahasa yang sudah akrab sejak dia kecil itu.

Terasa janggal, bila dia bicara dengan bahasa Indonesia, dan malah jadi olokan banyak orang di kampungnya.

"Bagha balanjo rang kadai," ujar Ajo Zai usai duduk sambil minum di warung kopi di dekat pembagian daging tadi.

Ajo Zai menyerah pemilik warung menghitung semua belanja, dari seluruh orang yang duduk di warung saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun