Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Perantau Pulang Kampung Berpengaruh pada Sosial Kemasyarakatan

3 Mei 2022   12:31 Diperbarui: 3 Mei 2022   12:48 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan Lubuk Alung Idul Fitri pertama masih terlihat normal. (foto dok damanhuri)

Sehingga, tak mempengaruhi terhadap keramaian kampung. Kemudian, ada yang pulang kampung hanya sekedar melepas keperluan yang amat sangat.

Seperti sanak kemenakan yang baralek atau pesta, sehingga tak perlu cepat pulang. Tunggu saja pas hari H baralek, baru tiba di kampung.

Dan perantau asal Duku banyak memang terkenal di Kalimantan. Perantauan yang cukup jauh, butuh kos yang banyak untuk sampai ke kampung.

Beda halnya kalau perantau di Riau dan daerah lain di Sumatera, untuk pulang kampung tak begitu banyak butuh ongkos pulang pergi.

Menurut pengurus masjid dan surau, hasil pendapatan uang dari pelaksanaan Idul Fitri, tak begitu melincak. Standar saja, mengingat yang di rantau tak seberapa orang yang pulang kampung.

Dan memang, perantau pulang kampung akan mempengaruhi tingkat sosial kemasyarakatan, seperti pengumpulan infak saat acara di masjid dan surau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun