Di sini, rantau Piaman dinamakan dengan "sala lauak". Khas makanan Piaman yang tak ada di temukan di daerah lain.
Kalau pun sala lauak ini dijual orang di Solok atau Bukittinggi, Payakumbuh, bisa dipastikan yang jualan pasti orang Pariaman.
Terbuat dari tepung beras. Di Pauh Kambar sana banyak orang menjualnya. Tepung sala namanya, karena memang untuk membuat makanan yang enak itu.
Karena bulat, juga dipopulerkan dengan sebutan "sala bulek". Tepung yang sudah diaduk dengan ikan dikasih bumbu serta daun kunyit, lalu di goreng, dan jadilah dia sala lauak.
Murah. Sebijinya cuma Rp500. Saking enaknya, agak 15 biji masih belum terasa masuk ke dalam perut.
Supaya jangan salah kita menghitungnya, biasanya orang kedai langsung mematok jumlah sala lauak dalam sepiring yang ditaroknya di atas meja.
Biasanya, penjual ketupat gulai sering dan pasti membuat sala lauak sebagai campuran daganganya. Kurang terasa makan ketupat gulai bila tak dikasih sala bulek.
Begitu komentar orang dari darek bila melintas mau ke Padang dan singgah untuk sarapan pagi di Piaman.
Anak gadis saya bulan puasa ini selalu senang dengan menu makanan yang ada campuran sala lauaknya.
Berbuka puasa dengan minum kelapa muda, lalu makan nasi yang ada campuran sala lauak, makannya terasa enak dan banyak nambahnya.