Di samping minyak tanak tangan, kelapa juga diolah jadi minyak murni. VCO namanya. Ini untuk obat, yang banyak mengandung manfaat untuk kesehatan.
Sentra minyak tanak tangan ini terus berkembang, dan ada di setiap sudut kampung di Kecamatan VII Koto lama, yang meliputi Padang Sago, Patamuan, dan VII Koto Sungai Sariak.
Hampir semua pengrajin ini tak lagi membeli minyak goreng untuk kebutuhan hariannya. Cukup minyak yang dibuat, dan rasanya pun terjamin dengan baik.
Oleh perantau yang pulang kampung, minyak ini juga sering dijadikan buah tangan atau oleh-oleh untuk balik ke rantau.
Ya, minyak buatan orangtua di kampung membuat rindu akan kampung halaman. Cukup buat cabai yang direbus, lalu kasih minyak tanak tangan, makan pun jadi enak.
Sebagai alat komunikasi yang baik antara ranah dan rantau, sehingga tali silaturahmi terjalin dengan baik.
Tak heran, minyak tanak tangan Padang Sago ini telah merambah pasar nasional dan internasional, terutama perantau Piaman yang tinggal di daerah perantauan itu.
Kelangkaan minyak goreng saat ini, sentra minyak tanak tangan Padang Sago kian diburu banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H