Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

HPN dan Kepedulian Sosial Wartawan

9 Februari 2022   07:55 Diperbarui: 15 Februari 2022   09:22 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan tokoh politik serta para menteri tentu tak asing kalau dalam momen HPN itu.

Setelah dari Jakarta 2009, saya kembali ikut di HPN 2014 di Bengkulu. HPN yang paling berkesan, jalan darat pulang pergi, malah terkesan berkeliling.

Berangkat malam dari Padang Pariaman lewat Linggau, lalu pulang menyisir Mukomuko dan keluar di Kota Padang.

Dua mobil rombongan PWI Pariaman yang di dalamnya juga ikut Humas Pemkab Padang Pariaman dan Kota Pariaman.

Di samping ikut HPN, tentu kami juga memanfaatkan kedatangan itu dengan silaturahmi dengan PKDP Bengkulu. Sebuah paguyuban perantau Piaman yang selalu eksis di tengah masyarakat.

Banyak cerita dan informasi yang dibangun di antara kedua daerah ranah dan rantau.

Apalagi di Bengkulu terkenal dengan banyak warga Piaman yang mengadu nasib di sana.

Dengan hadir dan ikut HPN, kita semakin melihat peluang dan sekaligus tantangan dunia pers itu sendiri.

Pers yang intinya adalah kerja kontrol sosial, juga bagian terpenting kepekaan wartawan untuk masalah sosial lingkungannya.

Menjadi jembatan antara pemberi dan penerima, merupakan kepuasan batin tersendiri yang saya rasakan dalam menggeluti dunia media.

Lewat goresan tulisan berbentuk feature, para dermawan merasa dapat tempat untuk berbuat, meringankan beban orang susah di tengah masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun