Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bermodalkan Agama yang Kuat, Mampu Jadi Relawan Hebat

7 Februari 2022   09:19 Diperbarui: 7 Februari 2022   09:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goro santri di pesantren, cerminan kerja relawan yang mantap di kemudian hari. (foto dok damanhuri)

Namun, tak pula guru tidak makan karena tidak digaji. Tuhan punya cara tersendiri memberikan yang terbaik buat hambaNya yang jujur dan ikhlas beramal.

Doktrin ikhlas itu benar yang matang oleh kaum sarungan. Bahkan, pesantren baginya bukan ladang tempat usaha. Melainkan untuk pengabdian.

Usaha, yang bertani dan berladang. Umumnya ulama kampung, sumber kehidupannya banyak dari bertani.

Mengajar adalah tugas utama. Tak bergaji, tapi mampu melahirkan orang hebat dan jadi di tengah masyarakat.

Bagi guru pesantren, pintar anak asuhannya, adalah kepuasan batin tersendiri. Ada rasa bangga dan senang, tatkala melihat hasil didikannya berhasil jadi di tengah masyarakat.

Pergeseran nilai dan hantaman digitalisasi yang begitu dahsyat, membuat pesantren yang semacam ini kian ke pinggir.

Persentasi jumlah santrinya tiap tahun tak begitu signifikan. Kalau pun ada santri baru tiap tahun, jumlahnya tak banyak, seperti pesantren yang terkesan sudah merambah ke dunia industri.

Kunci pesantren berbasis surau itu, hanya disiplin shalat jemaah, dan matang dalam keilmuan kitab kuning.

Ada santrinya ikut lomba, tak begitu diapresiasi. Sebab, itu urusan dunia. Tak begitu penting.

Yang paling penting pandai mengaji, hebat ibadah, itu sudah berhasil.

Orang-orang lulusan pesantren inilah yang mampu dan mantap masuk relawan setelah dari persembunyiannya yang panjang di pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun