Sepertinya nasi bungkus Rumah Makan Nasi Kapau Uni Cah Padang Luar sebagai penentu jadi atau tidaknya perjalanan kami dari Pariaman ke Pekanbaru, Kamis (11/11/2021).
Perdebatan panjang di atas mobil Camry nyaris membalikan arah laju mobil menuju pulang atau nginap semalam di Payakumbuh.
Tentu perdebatan itu jadi pelajaran tersendiri bagi anggota rombongan wartawan yang tergabung dalam WAG Raun ke Pekanbaru, di masa yang akan datang dalam melihat arti penting sebuah komitmen bersama dan manajemen perjalanan jauh.
Nasi bungkusnya memang luar biasa enak. Sengaja dibungkus, untuk dinikmati saat kampung tengah datang masanya minta makan.
"Dibungkus di Bukittinggi, dimakan di Kelok Sambilan," begitu kira-kira tulis Ikhlas Darma Murya di akun facebooknya, saat makan siang di Kelok Sambilan, Kabupaten Limapuluh Kota itu.
Status ini akhirnya ditanggapi banyak orang dan tokoh. Terutama oleh teman dan kawan yang tergabung di jejaring sosial media dunia maya.
Tak lama menikmati Kelok Sambilan, perut kenyang nasi enak pula, nama kedai nasi Uni Cah jadi sebutan, setidaknya oleh kami yang baru saja menikmatinya.
Rencana beli nasi bungkus di tempat Uni Cah ini, adalah ide Oyong Liza Piliang, Wartawan Pariaman Today yang memang penyuka kuliner enak.
Oyong mewanti-wanti, tak ada asap mengepul dari dalam mobilnya yang bagus itu. Meskipun wartawan yang lahir dan besar di Pekanbaru ini seorang penikmat kopi dan rokok, tetapi dalam mobilnya tak boleh ada yang merokok.
Tak masalah. Komitmen itu kami ikuti dan patuhi bersama. Oyong pun amat sangat mengerti dan paham, kapan dia seharusnya menepikan mobilnya, untuk sekedar ngopi dan melepaskan penat dalam perjalanan ke Provinsi Riau ini.