Pemimpin Redaksi Sitinjausumbar.com Armaidi Tanjung menambahkan, menulis karya ilmiah memang perlu ketekunan, banyak membaca buku, jurnal dan jeli melihat masalah yang akan dibahas. Kendala utama kebanyakan rendahnya budaya membaca sehingga keterbatasan wawasan dan rujukan yang bisa digunakan.
"Termasuk menulis di media surat kabar dan media online yang tidak terlalu panjang seperti tulisan untuk jurnal. Dari tulisan yang dibuat, dikirimkan dan dimuat di media bisa dilihat kemampuan dosen dan mahasiswa dalam memahami masalah yang ditulis serta cara penyajianya. Karena itu, bagaimana mendorong tumbuhnya budaya membaca dan dan menulis di kalangan akademisi perguruan tinggi memang sangatlah penting. Webinar ini setidaknya bisa jadi titik awal untuk lebih meningkatkan budaya membaca dan menulis di kalangan dosen dan mahasiswa," tutur Armaidi Tanjung, wartawan utama yang banyak menulis buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H