Buku biografi termasuk yang paling saya gemari. Apalagi biografi intelektual, menjadi kesenangan sekali.
Buku amat membantu dalam pengayaan bahasa yang kita gunakan dalam berbahasa. Dunia tulis menulis, adalah dunia yang tak pernah lentur.
Hanya berkembang, sesuai peredaran waktu dan kondisi. Tentu membaca dalam bentuk manual seperti koran dan majalah, semakin berkurang adanya. Dunia beralih ke portal, sehingga Tiras koran berkurang, dan bahkan koran dalam format cetak sudah ada yang tak lagi terbit.
Namun, membaca lewat media cetak atau buku, akan lain nilainya ketimbang membaca di ponsel kita sendiri. Terutama pada pemeliharaan mata.
Yang penting, keduanya juga membaca. Supaya daya tahan mata kita bagus dan nyaman, bacalah buku. Banyak macam buku yang bisa kita baca. Apa yang kita inginkan, ada bukunya.
Selamat Hari Buku Nasional
Sekarang, hampir semua institusi pemerintah menyediakan pustaka. Paling tidak pojok baca. Hanya minat baca orang yang semakin berkurang.
Generasi kita sekarang lebih banyak main games ketimbang membaca dalam waktu luangnya.
Di sekolah dan perguruan tinggi pun punya pustaka yang banyak. Tetapi sepi. Yang ramai itu hanya kantin sekolah dan kampus.
Tentu perlu edukasi dan narasi yang mencerdaskan, agar generasi kita tumbuh dan berkembang dengan dunia membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H