Mohon tunggu...
Damai Purba
Damai Purba Mohon Tunggu... Administrasi - Travel for another knowledge

Membuana dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Hubungan Rusak karena Merasa "Dia Tidak Rendah Hati"

7 September 2019   11:41 Diperbarui: 7 September 2019   11:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

The question is you or he/she that has not a humble personality?"

Kenapa harus seorang yang rendah hati?

satu-satunya perkara yang lebih buruk daripada menikahi seseorang yang tidak sempurna adalah menikahi seseorang yang tidak sempurna, tetapi berpikir bahwa dirinya sudah sempurna. Ketika anda dengan penuh kasih menasihati mereka, mereka langsung tersinggung. Atau, karena ketakutan bahwa mereka sudah tertangkap basah atau ketahuan melakukan kesalahan, mereka akan meremehkan persoalan itu dengan permainan konyol: " saya ini memang istri/suami yang buruk."

Ini adalah sepenggalan tulisan yang saya ambil dari buku "The Sacred Search" karya Gary Thomas. Saya ingin sedikit mengupas mungkin lebih tepatnya membagikan pengalaman yang saya dapat ketika membaca buku The Sacred Search ini, jujur ketika menuliskan tentang ini, saya belum selesai membaca keseluruhan isi dari buku ini, tapi sangking tidak sabarnya ingin membagikannya jadi saya memutuskan untuk menuliskan sepenggal cerita yang disajikan yang " menggoncang" saya dengan kata-kata sederhana tapi menusuk hati dan jantung saya. :D  

Sebenarnya, dari halaman pertama pembukaan buku ini, Gary Thomas sudah dengan lantang memberikan gambaran utuh tentang bagaimana seharusnya kita dalam mencari pasangan dan dan apa yang seringkali kita abaikan. Tapi untuk tau lebih jelas, saya sarankan segera membelinya di toko buku terdekat... heheheh ( saya tidak di bayar ya untuk ini!)

Well, Kerendahan hati adalah hal pertama yang disajikan oleh Gary Thomas dalam sub bab yang berjudul " Bagaimana membangun pernikahan", ketika saya membaca ini, saya memang sudah kagum dengan paparannya sama seperti paparan yang lain, tapi entah mengapa setelah 2 hari telah berlalu sejak membaca ini, saya seperti diajak kembali ke halaman ini dan terkagum-kagum dengan apa yang sepertinya sedang dibukakan kepada saya. 

Hal pertama adalah mengapa kerendahan hati di bahas yang pertama? saya tidak mau mengabaikan poin-poin lain yang juga sangat penting, namun waktu saya diajak kembali ke halaman ini pertanyaan  yang muncul di benak saya "kenapa rendah hati?"

Gary thomas memberikan definisi singkat dari rendah hati yaitu " Kerendahan hati bukanlah memikirkan kekurangan diri sendiri, melainkan memikirkan kerendahan  diri sendiri" artinya adalah seorang yang rendah hati adalah orang yang telah mengalami dan sedang mengalami kesadaran akan keberdosaan. Disini saya menangkap satu kata yaitu kesadaran. 

Ternyata problem nyata dari sikap rendah hati adalah kita tidak tahu bahkan sama sekali buta dengan sikap rendah hati yang seperti apa yang tidak kita miliki atau bahkan yang kita miliki. Karena pengujian dari sikap rendah hati ini bisa terlihat sangat bias. 

Katakan saja saya, saya sangat aktif berorganisasi semenjak saya duduk di bangku SMA hingga saat ini, ketika kami harus saling mengevaluasi diri satu dengan yang lain, saya selalu bangga dengan diri saya ketika teman-teman saya selalu mengatakan "saya tidak menemukan sesuatu yang perlu saya evaluasi tentang kamu, atau sejauh ini saya tidak pernah punya masalah apa-apa dengan mu, atau kamu itu baik orangnya atau pujian-pujian lain yang saya terima". 

Oke, sejauh ini saya tau saya dalam posisi yang aman. Bahkan ada yang ekstrim, mereka memuji saya dengan kata rendah hati, saat itu saya cukup bangga dengan sebutan itu. 

Hingga satu waktu seorang teman menegur saya dengan mengatakan apa yang biasanya kamu lakukan ketika temanmu berbuat salah kepadamu atau terhadap hal lain?" then saya kemudian flash back dan saya ingat hampir semua hal yang saya lakukan adalah menghindari konflik dengan bersikap baik, and I found my self " there is something wrong with me". 

Saya tidak pernah membiarkan orang memasuki tembok yang saya buat, ini bukanlah sebuah sikap rendah hati yang sebenarnya. Bahkan, sebuah hubungan yang serius akan rusak karena tidak ada kerendahan hati.

Kerendahan hati dalam sebuah hubungan bukan hanya sebagai landasan untuk menciptakan sebuah hubungan yang lama hingga dipisahkan kematian, tapi kerendahan hati adalah sikap dimana kita akan tau bahwa kerendahan hati adalah sebuah penerimaan terhadap diri sendiri dan pasangan sehingga pernikahan bukan hanya sekedar bertahan hingga kematian, tapi sebuah pernikahan yang membawa kita kedalam sebuah kebahagiaan yang hakiki.

Pernahkah kita mengalami sebuah pengalaman dimana ketidakrendahan hati menghancurkan sebuah hubungan kita, bukan hanya sebatas hubungan spesial, tapi hubungan keluarga, persahabatan dan juga pernikahan. 

And in the end, kita masih merasa bahwa orang itu salah karena bersikap tidak rendah hati? sulit untuk mengakui kelemahan ketika dalam kondisi yang kita anggap tidak akan menguntungkan kita, tapi kenyataannya adalah bersikap tidak rendah hati tidak pernah sama sekali menguntungkan, mungkin tidak secara nyata terhadap hubungan dengan orang lain tapi  mau tidak mau kita akan mendapati diri kita sendiri tidak puas dengan pencapaian yang kita dapatkan dengan sikap itu.

So, bagi yang belum menikah, ketika kita ingin mendapatkan pasangan yang rendah hati, jangan sungkan untuk belajar rendah hati terlebih dahulu karena apa yang ingin orang lain perbuat terhadapmu, perbuatlah demikian terhadap mereka. Kalau yang sudah terlanjur menikah, tidak ada kata terlambat untuk memulai lebih dahulu.

"ketika memasuki pertengkaran, seorang yang rendah hati mempertimbangkan fakta bahwa dia mungkin salah, ada sesuatu yang mungkin ia luptu pertimbangkan, atau justru sesuatu ang ia besar-besarkan. Dia lebih peduli pada berjalan di dalam terang kebenaran daripada sekedar menjadi pihak yang benar. Menyadari sikap miskin dihadapan Tuhan ini, seorang yang rendah hati berdoa, terus belajar, mengakui, dan meminta orang lain memegang pertanggungjawabannya, karena dia mengerti bahwa dia adalah sebuah karya yang belum selesai " Gary Tomas

Yuk, belajar untuk berkaca diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun