Oke, sejauh ini saya tau saya dalam posisi yang aman. Bahkan ada yang ekstrim, mereka memuji saya dengan kata rendah hati, saat itu saya cukup bangga dengan sebutan itu.Â
Hingga satu waktu seorang teman menegur saya dengan mengatakan apa yang biasanya kamu lakukan ketika temanmu berbuat salah kepadamu atau terhadap hal lain?" then saya kemudian flash back dan saya ingat hampir semua hal yang saya lakukan adalah menghindari konflik dengan bersikap baik, and I found my self " there is something wrong with me".Â
Saya tidak pernah membiarkan orang memasuki tembok yang saya buat, ini bukanlah sebuah sikap rendah hati yang sebenarnya. Bahkan, sebuah hubungan yang serius akan rusak karena tidak ada kerendahan hati.
Kerendahan hati dalam sebuah hubungan bukan hanya sebagai landasan untuk menciptakan sebuah hubungan yang lama hingga dipisahkan kematian, tapi kerendahan hati adalah sikap dimana kita akan tau bahwa kerendahan hati adalah sebuah penerimaan terhadap diri sendiri dan pasangan sehingga pernikahan bukan hanya sekedar bertahan hingga kematian, tapi sebuah pernikahan yang membawa kita kedalam sebuah kebahagiaan yang hakiki.
Pernahkah kita mengalami sebuah pengalaman dimana ketidakrendahan hati menghancurkan sebuah hubungan kita, bukan hanya sebatas hubungan spesial, tapi hubungan keluarga, persahabatan dan juga pernikahan.Â
And in the end, kita masih merasa bahwa orang itu salah karena bersikap tidak rendah hati? sulit untuk mengakui kelemahan ketika dalam kondisi yang kita anggap tidak akan menguntungkan kita, tapi kenyataannya adalah bersikap tidak rendah hati tidak pernah sama sekali menguntungkan, mungkin tidak secara nyata terhadap hubungan dengan orang lain tapi  mau tidak mau kita akan mendapati diri kita sendiri tidak puas dengan pencapaian yang kita dapatkan dengan sikap itu.
So, bagi yang belum menikah, ketika kita ingin mendapatkan pasangan yang rendah hati, jangan sungkan untuk belajar rendah hati terlebih dahulu karena apa yang ingin orang lain perbuat terhadapmu, perbuatlah demikian terhadap mereka. Kalau yang sudah terlanjur menikah, tidak ada kata terlambat untuk memulai lebih dahulu.
"ketika memasuki pertengkaran, seorang yang rendah hati mempertimbangkan fakta bahwa dia mungkin salah, ada sesuatu yang mungkin ia luptu pertimbangkan, atau justru sesuatu ang ia besar-besarkan. Dia lebih peduli pada berjalan di dalam terang kebenaran daripada sekedar menjadi pihak yang benar. Menyadari sikap miskin dihadapan Tuhan ini, seorang yang rendah hati berdoa, terus belajar, mengakui, dan meminta orang lain memegang pertanggungjawabannya, karena dia mengerti bahwa dia adalah sebuah karya yang belum selesai " Gary Tomas
Yuk, belajar untuk berkaca diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H