Skala minat baca masyarakat indonesia berada pada kisaran angka 1 berbanding 15.000, yang artinya 1 buku untuk 15.000 orang . Hal tersebut menggambarkan bahwa minat baca masyarakat indonesia terbilang  sangat rendah dibandingkan dengan negara di kawasan asia tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sementara jumlah pustakawan yang ada, rasionalisasinya hanya 1 berbanding 200 perpustakaan, yang artinya seorang pustakawan harus menghandle sebanyak 200 perpustakaan.
Begitu juga minat baca masyarakat khususnya di desa Branggahan Kabupaten Kediri yang sangat rendah, sehingga berdasarkan tolak ukur tersebut mahasiswa KKN UM menggagas sebuah program yakni Taman Baca Masyarakat.
Selain itu, terdapat juga buku buku tentang pembalajaran bagi siswa sekolah, dongeng, serta buku lainnya. Program TBM yang digagas oleh mahasiswa KKN UM terdiri dari tiga kegiatan inti, antara lain penggalangan buku, pengelolaan tata ruangan TBM, serta pengklasifikasian buku-buku bacaan.
 "Saya senang sekali dengan datangnya anak-anak untuk membaca buku di sini. Saya berharap dengan adanya TBM ini dapat memicu tingginya minat baca masyarakat desa branggahan." Melihat pandangan positif masyarakat kami mahasiswa KKN merasa senang atas terbentuknya TBM di Desa Branggahan. "saya berharap dengan adanya program ini masyarakat desa branggahan agar lebih giat dalam menumbuhkan minat baca," ujar ketua pelaksana Program TBM.
Penyusun: Aqqil Ari Nurdyansyah, Damai Dewata Putri dan Dian Ratnasari P
Dosen Pembimbing Lapangan: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H