Setelah video itu menyebar di dunia maya, Youtuber tersebut langsung menjadi buronan semua orang, karena sangat meresahkan dan meruigakn banyak pihak terlebih para korban. Setelah menjadi buronan selama beberapa hari akhirnya tertangkap dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Saat ini Youtuber tersebut sudah kembali aktif lagi di dunia Youtube, yang sebelumnya dia vakum sebentar dari dunia digital.
Iklim produksi konten di Indonesia harus diubah agar menjadi sehat. Setidaknya konten yang dibuat menghibur masyarakat, bukan malah membuat masyarakat resah. Agar konten menjadi lebih baik seharusnya para konten kreator sendiri yang harus sadar akan konten yang mereka buat. Apakah layak untuk ditonton atau tidak. Sekarang Youtube, TikTok, Instagram dan berbagai platform yang lain sudah mulai mengawasi postingan yang diunggah apakah berbahaya, mengandung konten seksual, atau kekerasan, akan di takedown oleh aplikasi tersebut tanpa persetujuan kedua belah pihak.
Jadi semoga kedepannya lebih banyak lagi yang menjadi konten kreator. Karena selain akan dikenal banyak orang, juga bisa mendapatkan uang dari menjadi konten kreator. Pada intinya konsisten dan kreatifitas menjadi faktor utama dalam menunjang keberhasilan menjadi konten kreator, dengan didukung alat yang memadai, maka tidak ada yang tidak mungkin kalian akan menjadi konten kreator yang sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H