Mohon tunggu...
Damae Wardani
Damae Wardani Mohon Tunggu... broadcaster, MC -

"Write to look for the meaning of life." Tinggal di http://jalandamai.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[Jelajah4G Etape 1] Kepiluan Telaga Remis

3 Mei 2016   09:11 Diperbarui: 3 Mei 2016   10:10 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya saja, kami tak berhasil mendapat informasi yang valid tentang sejarah asal mula Telaga Remis. Sedikit kecewa. Terlebih saat searching di internet, tak ditemukan media yang secara gamblang menceritakan lengkap dengan sumber terpercaya. Malah banyak mitos bertebaran dengan versinya masing-masing. Ada yang menyebut, telaga ini hasil buangan sisa embun (remis diartikan sebagai embun) yang diminum Prabu Siliwangi selama bertapa. Ada juga yang menulis, telaga ini jelmaan air mata Pangeran Selingsingan saat perang melawan Pangeran Purbaya, dahulu kala. Entah mana yang benar.

img-20160503-074930-5728068c2323bd380594c816.jpg
img-20160503-074930-5728068c2323bd380594c816.jpg
#Jelajah4G Etape 1

Mirisnya, banyak juga bertebaran info terkait kasus pipa ilegal yang mengalirkan air dari Telaga Remis ke berbagai perusahaan air mineral. Sempat didemo masyarakat sekitar setelah diketahui perusahaan-perusahaan itu tak pernah menyetor pajak, alih-alih memperhatikan kelestarian lingkungan Telaga Remis. Bagaimana langkah pemerintah dalam menyelesaikan kasus ini? Lagi-lagi, entahlah. Tak ditemukan berita klarifikasi kebenaran info dan penyelesaiannya. Hanya sempat melejit SEO beritanya saat terjadi demo.

Menurut Wikipedia, telaga yang terletak di desa Kadeuala, kecamatan Pasawahan, Kuningan, ini memiliki area seluas 13 Ha. Di dalamnya terdapat 8 telaga, yakni telaga Leat, Nilem, Deleg, Situ Ayu Salintang, Leutik, Buruy, Tespong, dan Sumur Jalatunda. Hutan wisata telaga yang dikelola Perhutani ini juga menyimpan kekayaan flora fauna. Setidaknya terdapat 160 jenis tumbuhan, salah satunya Pisang Hyang yang tergolong langka.

img-20160503-074822-572805d3159373e104181ccc.jpg
img-20160503-074822-572805d3159373e104181ccc.jpg
#Jelajah4G Etape 1

Bagaimana kondisi telaga-telaga itu?

Tak bisa kujawab lengkap. Terbatasnya waktu membuat kunjungan ini hanya bisa sampai Telaga Nilem, selain Remis. Telaga Nilem (yang berarti "kecil"), tak sesepi si Remis. Pengunjung mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak di sekitar telaga ini. Airnya pun lebih jernih, sampai seisi dasarnya terlihat jelas. Terdapat dua gazebo yang juga kami pakai untuk makan siang.

Sayang sekali, para pengunjung (juga petugas?) tak taat aturan. Jelas-jelas tertulis "Dilarang Mandi" karena telaga ini menjadi sumber air untuk warga sekitar. Eeee, tak digubris! Pengunjung terlihat enjoy sekali menyelam ke dalam telaga dan bermain sepuasnya. Juga tak tampak petugas yang menegur. Siapa yang salah? Sekali lagi, entahlah.

(bersambung)

Video #Jelajah4G Etape 1





Baca juga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun