"Live Smart..? Smartfren Community..!" semangat itu serempak membahana di salah satu ruang Kedai Nyonya Rumah, Jl. Naripan 92C. Backsound bulir hujan di atap resto justru kian menghangatkan pertemuan perdana Smarfren Community & Blogger Gathering Chapter Bandung, Kamis (26/11) sore itu.
Bukan semata karena rangkaian acaranya, perjuangan segenap peserta dari Jakarta, Bekasi, Bogor, Cimahi, Soreang, dan Bandung untuk tiba di lokasi itu seakan menyiratkan besarnya rasa kekeluargaan (yang menghangatkan). Terlebih, ada perjalanan mereka yang tak terelakkan dari petir dan hujan.
"Selain menjadi brand ambassador dan member help member, Smartfren Community ini semoga bisa menjadi keluarga baru untuk kita semua." harap Head of Community Development PT. Smartfren Telecom Tbk, Dani M. Akhyar. Komunitas yang mempertemukan anggota dari berbagai latar belakang ini, secara tidak langsung juga memperluas jaringan pertemanan untuk berbagi dan berkarya bersama.
Dalam sambutannya, pria pecinta olahraga lari ini juga mengenalkan Ramdeny dan Dadan sebagai Ketua Smartfren Community (SFCom) Jakarta dan Bandung. Memang baru dua kota ini yang resmi. Cikal bakal SFCom ini bermula saat Ramdeny membuat grup Pelanggan Smatfren di salah satu sosmed, 2011 lalu.
Perkembangan grup tersebut membuat Community Development Smartfren (yang terbentuk pada Juni 2015) mengukuhkannya menjadi Smartfren Community, 15 Oktober 2015. Sementara SFCom Bandung dilaunching bersamaan dengan gathering pertama ini. Lebih dari 60 orang -yang terdiri dari pelanggan setia Smartfren, blogger, aktivis komunitas, serta mahasiswa, menjadi saksi berdirinya SFCom Bandung.
Hadir pula Direktur Smartfren Roberto Saputra, CTO at PVV Group Ferrij Lumoring, Head of Network Special Project Smartfren Munir SP, dan segenap pengurus SFCom Jakarta. Juga ada Si Kembar Eva-Evi, blogger dan penulis yang didaulat mengisi sesi sharing tentang mengelola komunitas.
Setelah dibuka oleh penampilan akustik VR (Vildri-Ryan) dan beberapa sambutan, acara dilanjut dengan sharing session. Pak Munir, sapaan akrab Head of Network Special Project, berbagi tentang perkembangan teknologi 4G untuk berbagai kebutuhan. "Dengan 4G ini, kulkas di rumah Anda bisa belanja sendiri, lho. Percaya tidak?" jelas pak Munir yang berhasil menyedot perhatian peserta.
Ia menjelaskan, kulkas yang terhubung dengan jaringan 4G bisa memeriksa inventarisnya dan melakukan komunikasi ke minimarket saat ada makanan yang habis. Minimarket yang menerima notifikasi tersebut, langsung melakukan proses pembelian dan mengantar barang sampai ke rumah pemilik kulkas. Ini hanya salah satu contoh, nantinya peralatan elektronik untuk berbagai bidang pun bisa diintegrasikan dengan teknologi 4G.
Saat ini, Smartfren menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan perangkat telekomunikasi selular generasi keempat. Berlabel 4G LTE, Smartfren meluncurkan beragam seri Andromax dan Hisense Puroshot. Dalam sesi sharing tersebut, dikenalkan pula inovasi paket-paket internet ramah "saku". Seperti True Unlimited yang sedang diskon dari 300 ribu menjadi 75 ribu rupiah dan berlaku hingga April 2016.
Ferrij Lumoring, mewakili Hisense Indonesia, juga mereview Hisense Pureshot dan Hisense Pureshot+. Spesifikasi keduanya sama, hanya Pureshot+ berukuran layar 5 inci lebih besar. Smarphone hybrid ini mampu berjalan di semua jaringan operator, baik CDMA maupun GSM. Mengangkat keistimewaan imaging, keduanya memiliki kamera utama 13 MP dan kamera depan 5 MP. "Jadi ngapain pakai DSLR kalau sudah ada Hisense Pureshot?" canda Ferrij di akhir penjelasan.
Acara kian hangat saat si kembar Eva-Evi mengisi sharing komunitas. Penulis buku "Twiries" itu kompak menceritakan bagaimana mengelola komunitas berbasis online. "Biasanya kami adakah program dengan rentang waktu yang berbeda. Misal ada program harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan, sampai tahunan. Anggota bebas pilih mau gabung yang mana." jawab mereka saat ditanya: bagaimana mempertahankan anggota agar tidak kabur?.
Meski wajah lesu mulai terlihat, tepuk tangan kembali bergemuruh saat diumumkan dua pemenang doorprize live tweet yang berhak mendapatkan produk Hisense. "Selamat untuk Bang Aswi yang medapat Hisense Pureshot dan Hisense Pureshot+ dimenangkan oleh.. Bustomi..".
Smartfren Community Gathering ditutup dengan penampilan Tama Randy, comic yang sudah malang melintang di berbagai panggung Stand Up Comedy. Segenap peserta sempat foto bersama, sebelum jamuan makan yang kembali ditemani senandung dari VR. "Seru, rame, semuanya ramah-ramah, dan jadi tambah banyak teman. Sering-sering deh ngadain gathering lagi." komen Icha, salah satu peserta dari Bandung.***
----
Apa itu Live Smart?
Ditemui secara terpisah dari Smartfren Community Ghatering, pak Dani -begitu panggilan Dani M. Akhyar, berceloteh tentang apa itu Live Smart. "Hidup cerdas itu hidup yang bermanfaat untuk orang lain dan mampu memberi solusi untuk masalah sekitar," menurutnya. Hal ini selaras dengan salah satu keunikan program CSR (yang kini menganut konsep CSV) Smartfren: tagline "Live Smart" inline (sejalan) dengan cita-cita pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ia juga bercerita keunikan lainnya. Program kerjasama Smartfren berbentuk partnership (bukan sponsorship). "Memang sih, lebih enak sponsorship. Kami tinggal kasih dana dan nggak usah ngapa-ngapain, label kami sudah tertera di semua publikasi acara." jelasnya. Namun cara ini dinilai kurang mendidik. Karenanya diubah menjadi partnership yang, paling tidak, terjadi proses simbisosis mutualisme dalam kerjasama tersebut.
Pak Dani menambahkan, "Smartfren tidak bisa memberi 'materi'. Tapi kami sangat welcome untuk memberi knowledge and time". Seperti roadshow Smartfren Goes To Campus (SF GTC), event Smartfren Community (SmartCom), maupun program CSR lainnya. Hingga saat ini sudah terselenggara kurang lebih 10 agenda SF GTC dan sudah ada 5 agenda lagi yang menanti. Beberapa kampus sempat kerjasama lebih dari sekali dalam waktu berdekatan.
Berbeda dengan SF GTC, program CSR cenderung diarahkan untuk membina PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Khususnya, wilayah Tangerang Selatan yang tak begitu jauh dari kantor Smartfren. Dari 50-an TBM, kini berkembang menjadi 70-an TBM yang semuanya sudah terintegrasi dalam TBM online.
Bermula dari keprihatinan melihat buku-buku yang belum tertata rapi dan perlu coding, "Kami mengajak dan membina siswa SMK Pustek Serpong untuk menggarap itu, dengan terlebih dulu diberi pelatihan internet cerdas." terang salah satu tim Community Development Smartfren, Kadi Riyanto. Hasilnya bisa dinikmati melalui komunitastbmmagma.com.
Tak jarang, demi memenuhi tuntutan semua program itu, tim Community Development harus rela going to the extra mile. "Orang lain mungkin.. males banget masuk kantor Sabtu Minggu. Tapi kami? Ya.. Mau nggak mau.." kata Pak Dani. Pada akhirnya, semua keletihan itu terbayar dengan tumbuhnya benih-benih manfaat yang ditebar Smartfren.
Jika sebuah hadis menyebutkan, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia", dan konsep hidup cerdas adalah hidup yang bermanfaat untuk orang lain; maka akankah pengamalan live smart mampu mengantarkan Smartfren menjadi sebaik-baik perusahaan telekomunikasi?***
Dokumentasi kegiatan:
Goes to campus
13 Okt 2015Â Event livesmart @fikom Univ Pancasila Depok
2 Nov 2015Â Workshop live smart @FTUI Depok
23 Nov 2015Â Workshop live smart @Surya University Gading Serpong
19 Nov 2015Â Workshop live smart @UIN Jakarta
20 Nov 2015Â Workshop live smart @UIN SGD Bandung
27 Nov 2015Â Workshop live smart @SBM-ITB Bandung
1 Des 2015 Â workshop live smart @UMN gading serpong
9 Nov 2015Â Live smart @SBM-ITB Jakarta
SF community
CSR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H