KARATERISTIK PRODUK TANAMAN PANGAN
KARAKTERISTIK AGRONOMI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS KULIT BIJI KOPI (Coffea)
Oleh :
Dalis Setiyawan
522020030
     Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki pengaruh besar bagi Indonesia karena memiliki dimensi penggunaan yang luas seperti bahan pokok penduduk, pakan ternak, industri dan, energy (bioethanol). Dalam memenuhi kebutuhan penggunaan tersebut perlu adanya penggunaan teknologi produksi diantaranya penggunaan varietas yang mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap produktivitas. Tanaman jagung memiliki karakteristik yang memiliki letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman atau tanaman berumah satu (Monoecious). Jagung memiliki organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan bunga yang digunakan untuk mengatur proses tumbuhan dan perkembangan. Adaptasi faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan hasil seperti intensitas radiasi, curah hujan, serta kesuburan tanah yang merupakan hal penting dalam proses pertumbuhan secara fisiologis.
     Selain itu pemupukan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya jagung karena itu. Memberikan pupuk, organik atau anorganik, pada dasarnya akan memenuhi kebutuhan hara yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan secara berimbang, yaitu pemupukan yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan yang tersedia di tanah, berdasarkan kondisi kesuburan tanah terhadap unsur hara umumnya tidak mencukupi, sehingga diperlukan pemupukkan secara seimbang. Kulit biji kopi limbah hasil sampingan pengolahan kopi yang berkisar antara 50- 60% dari hasil panen kulit kopi. Penggunaan limbah kulit kopi tidak dioptimalkan oleh petani, dan limbah ini memiliki daya guna. Kandungan limbah kulit kopi ini tinggi dan sangat baik bagi tanaman, yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain sebagai kompos yang mampu menghilangkan tanah kesuburan, juga dapat digunakan untuk melindungi lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu varietas (V) dan kompos kulit biji kopi (K) dengan 3 kali ulangan.
Faktor Varietas (V) terdiri dari 4 Taraf:
V1 = Provit A-1
 V2 = Pulut Uri
V3 = Gumarang
V4 = Sukmaraga
Faktor Kompos Kulit Biji Kopi (K) terdiri dari 3 Taraf :
K0 = 0 t/ha (0 g/ polybag)
K1 = 15 t/ha (75 g/polybag)
K2 = 20 t/ha (100 g/polybag) H\
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinggi tanaman
   Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan varietas dan kompos kulit biji kopi terhadap tinggi tanaman. Jagung bersari bebas yang berbeda tidak memiliki kondisi keseragaman yang sama dengan yang lain, seperti penyesuaian diri pada lingkungan yang mampu dalam keseragaman pilihan. varietas jagung bersari bebas tidak memiliki keseragaman penampilan di lapangan seperti hibrida.
        Ketidakseregaman ini dapat diminimalisasi suatu varietas bersari bebas mengalami penyeleksian atau penyesuaian diri pada kondisi lingkungan tersebut, sehingga mampu memberikan fenotipe. Pertumbuhan tanaman semua varietas sangat cepat hingga umur 42 HST, dan menurun hingga konstan hingga umur 63 HST. Tinggi tanaman membuat lingkungan adaptasi jagung, tetapi tidak membuat korelasi dengan pertumbuhan. Perlakuan kompos kulit biji kopi 100 g/polybag berpengaruh sangat nyata dalam peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman yang memberikan nilai tertinggi yaitu 210,70 cm. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kompos kulit biji kopi dapat memperbaiki sifat tanah, sehingga mengurangi pertumbuhan tinggi tanaman. Kompos kulit kopi sebagai organik dapat meningkatkan sifat fisik, biologi, dan kimia tanah sehingga bermanfaat untuk pertumbuhan vegetatif. mengemukakan bahwa penambahan pupuk organik, sifat fisik, biologi, dan kimia tanah menjadi lebih baik dengan penambahan pupuk organik, sifat fisik, biologi, dan kimia. kulit kopi akan berdampak pada tanah yang remah dan gembur.
Jumlah DaunÂ
Hasil analisis menunjukkan ada interaksi antara varietas dan kompos kulit biji kopi pada jumlah daun 45 HST. Tabel 3 dan 4 data uji lanjut interaksi dan faktor tunggal antara beberapa varietas dan kompos kulit biji kopi.
    Data hasil analisis interaksi luas daun di Tabel 3 menjelaskan bahwa terdapat interaksi terhadap jumlah daun dari penggunaan beberapa varietas dan pemberian kompos kulit biji kopi. Penggunaan varietas Sukmaraga bersamaan dengan pembelian kompos kulit biji kopi 100 g/polybag menghasilkan jumlah daun yang banyak. Manfaat unsur hara yang paling penting adalah membantu proses penipisan energi secara glikolisis dan fotosintesis, yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan Tabel 4 penggunaan Varietas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun. Varietas terbaik adalah Varitas provit A-1 yang memiliki nilai rataan tertinggi 5,58 helai. Nilai ini tidak berbeda nyata pada varietas Sukmaraga dan Pulut Uri, namun berbeda nyata pada varietas Gumarang. Hal ini dipengaruhi oleh dari gen tanaman serta lingkungan yang mengakibatkan pertumbuhan jumlah daun, sehingga hasil fotosintat yang dihasilkan akan lebih besar. Hal tersebut akan menghasilkan makanan yang dibutuhkan.
Â
Â
    Berdasarkan data analisis rata-rata diameter batang yang ditunjukkan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa penggunaan varietas berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang pada umur 30 dan 45 HST. Penggunaan varietas terbaik dapat ditemukan pada varietas Sukmaraga. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung.
Â
 Â
     Berdasarkan data analisis, rata-rata kemunculan bunga jantan dan betina pada Tabel 6 menunjukkan bahwa penggunaan varietas berpengaruh nyata terhadap penampilan bunga betina. Penggunaan varietas terbaik dapat ditemukan pada varietas Sukmaraga. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi proses munculnya bunga. Menurut , menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain iklim, tanah, cuaca, pH tanah, intensitas sinar matahari, serta serangan hama dan penyakit.
Â
KESIMPULAN DAN SARAN
Â
KESIMPULAN
Â
1. Penggunaan varietas berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, waktu munculnya bunga betina. Perlakuan terbaik terdapat pada penggunaan varietas Sukmaraga.
Â
2. Penambahan kompos kulit biji kopi berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan waktu berbunga jantan dan betina. Perlakuan terbaik dicapai dengan menggunakan dosis 100 g/polybag.
Â
3. Terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan kompos kulit biji kopi untuk variabel jumlah daun, Interaksi perlakuan terbaik terdapat pada varietas Sukmaraga dan dosis kompos 100 g/polybag.
Â
SARAN
Â
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menggunakan varietas Sukmaraga dan dosis kompos dari kulit biji kopi 100 g/polybag untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H