Masih ingat dengan kasus reklamasi teluk Jakarta yang beberapa waktu lalu menjadi bahan perbincangan. Dimana izin reklamasi belum di keluarkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini yaitu LHK karena di nilai belum layak. Salah satu perusahaan yang terkena imbasnya adalahPT. Agung Podomoro Land Tbk dengan pulau G yang termasuk kedalam proyeknya yaitu Pluit City. Hal ini membuat harga saham dari APLN selama 2016 tertekan disamping kasus lain yaitu  kasus suap yang sebelumnya juga menghampiri. Sehingga harga saham APLN tidak dapat memenuhi potensinya, dimana sebenarnya perusahaan ini bisa dibilang cukup bagus karena memiliki nilai fundamental yang baik. Dimana sejak tahun 2008 revenue perusahaan selalu naik dan dari 2014 revenue perusahaan selalu bertumbuh dengan CAGR 8.4%.
Financial Highlights
- Rata-rata EPS : 69.5
- Rata-rata P/E Â : 20.17
Expected ending value of industry : 69.5 x 20.17 = Â 1401.815
Dari data perbandingan emiten sub sektor properti diatas, dilihat dari harga saham, PBV dan P/E ratio dari APLN yang paling rendah diantara emiten pada sub sektor properti lainnya sehingga dapat dikatakan APLN memiliki valuasi yang paling murah. Disamping dengan ASRI yang juga memiliki nilai kedua terendah.
Valuasi
Untuk menghitung harga wajar dari saham APLN digunakan proyeksi EPS 5 tahun mendatang dengan pertumbuhan 5% dikarenakan pertumbuhan EPS APLN >10% yaitu 14%. Selain itu, dengan PER < 20 maka diproyeksi kan PER 10 kali pada akhir tahun ke-5. Â (PER = 10)
- Menghitung harga saham tahun ke-5 : 61.75 x 10 (Proyeksi PER) = 617.5
- Menghitung proyeksi dividen tahun ke-5 : 20% x  256.24 = 51.248
- Menghitung nilai saham tahun ke-5 : 617.5 + 51.248 = 668.75
- Harga wajar saat ini : Penentuan risk premium didapat dari rata-rata risk premium AS yaitu 0% ditambah risk premium Indonesia 2,47% (bi.go.id) dan ditambah suku bunga deposito sebesar 6.3% maka didapat risk premium sebesar 8,77%
Jika dilihat dari P/E ratio rata-rata sub sektor properti contoh diatas, yaitu 20.17 kali seharusnya estimasi harga saham APLN adalah : EPS X Rata-rata P/E ratio= 34 X 20.17 = 685.75
- Rasio Likuiditas :
Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Rata-rata current ratio : 1.5
- Rasio Solvabilitas :
Debt to equity ratio.Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai oleh pihak kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari luar. Rata-rata DER : 1.85
Debt to total asset ratio. Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rata-rata DAR : 0.6.
- Rasio Profitabilitas :
ROA : 4.21% Sebesar 4,21% laba bersih perusahaan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan.
ROE : 12% Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan adalah 12%.
APLN diketahui sebagai perusahaan property yang terkenal namun harga sahamnya masih dihargai dibawah book valuenya. APLN sendiri saat ini masih memiliki kurang lebih 20 proyek yang tengah dilaksanakan termasuk Pluit City. Apabila kasus reklamasi selesai dan APLN dapat melanjutkan proyeknya kembali maka estimasi APLN akan kembali pada valuasinya minimal dimana dihargai seharga book valuenya yaitu sebesar 442.5, dimana saat ini masih berada di sekitar 230an.
Nama : Gilang Akbar D (NPM : 1306410894)
**Artikel ini untuk pemenuhan Ujian Akhir Semester Ganjil 7 pada Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Portofolio, Ilmu Administrasi Niaga, Universitas Indonesia, Depok
Source :
www.idx.com
www.agungpodomoroland.com
www.centuryrealtime.com
www.cnnindonesia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H