Mohon tunggu...
Dalila Bahasuan
Dalila Bahasuan Mohon Tunggu... Lainnya - 20 tahun

Mahasiswi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dorothea Rosa Herliany, Penyair Indonesia yang Memiliki Banyak Prestasi

17 Desember 2020   16:16 Diperbarui: 17 Desember 2020   16:31 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dorothea Rosa Herliany yang biasa dipanggil "Rosa". Sumber: goodreads.com

Siapa Itu Dorothea Rosa Herliany?
Dorothea Rosa Herliany adalah seorang penulis dan penyair asal Magelang, Indonesia. Penyair kelahiran 20 Oktober 1963 ini telah memiliki banyak pencapaian, bahkan karya-karya dan penghargaan yang ia dapatkan tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan sudah sampai ke berbagai penjuru dunia. 

Sedari kecil, Rosa sangat senang membaca sehingga ia pun belajar untuk menulis cerita dan membuat puisi. Kemampuannya dalam menulis dimulai ketika ia masih duduk di bangku SMP. 

Untuk pertama kalinya tulisan miliknya diterbitkan oleh sebuah majalah. Kegemarannya dalam menulis pun semakin bertambah, setelah lulus SMA ia melanjutkan pendidikannya ke jurusan Sastra Indonesia, FPBS IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta.

salah satu karyanya yang diterbitkan di luar negeri. Sumber: goodreads.com
salah satu karyanya yang diterbitkan di luar negeri. Sumber: goodreads.com


Karyanya Tidak Hanya Diterbitkan di Indonesia Saja
Selepas lulus dari pendidikannya, wanita yang akrab dipanggil Rosa ini bekerja sebagai penulis lepas dan wartawan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi penyair. Ia telah membuat berbagai macam karya yang luar biasa, diantaranya puisi, sajak, cerpen, prosa, esai, dan laporan budaya. Beberapa karyanya adalah Nyanyian Gaduh (1987), Matahari yang Mengalir (1990), Kepompong Sunyi (1993), Nikah Ilalang (1995), Blencong (1995), Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999), Kill the Radio (2001), Santa Rosa (2005), dan masih banyak lagi.

Tidak hanya diterbitkan di Indonesia, karya-karya Rosa juga telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa yakni Inggris, Belanda, Jepang, Jerman, Korea, Vietnam, dan Perancis. Solidarity (Filipina, 1990), Heat (Australia, 1999), Building A New Book Road (Jepang, 2003 dan Korea, 2005), Van Hoc Nuoc Ngoai (Vietnam, 2004), Le Banian (jurnal sastra di Perancis, 2009), Archipel (Netherlands, 2002), dan Semicerchio (jurnal sastra di Italia, 2009) adalah sebagian dari karya Rosa yang telah diterbitkan di luar negeri. "Kill the Radio" berisikan serangkaian puisi dengan sedikit sentuhan feminis dan humanisme. Karya ini adalah salah satu karya populernya yang berhasil diterbitkan di luar negeri yang diterbitkan kembali oleh Arc Publication di London pada tahun 2007.

Dorothea Rosa Herliany yang biasa dipanggil
Dorothea Rosa Herliany yang biasa dipanggil "Rosa". Sumber: goodreads.com

Capaian Prestasi yang Berhasil Diraih
Berbagai karya sastra luar biasa yang telah diciptakan Dorothea Rosa mengantarkannya dalam sejumlah prestasi yang berhasil diraih. Salah satu prestasi luar biasa yang ia peroleh ialah pada tahun 2015, Rosa adalah orang pertama yang memenangkan kedua kategori Kusala Sastra Khatulistiwa, Prosa, dan Puisi dengan karya puisinya "Santa Rosa" pada tahun 2006 serta prosa "Isinga: Roman Papua" pada tahun 2015. 

Capaian tersebut membuktikan bahwa ia merupakan hebat yang berprestasi. Selain itu, ia juga telah mendapatkan lebih dari sepuluh penghargaan bergengsi. Berikut adalah sebagian dari prestasi yang dimilikinya:

•Pemenang I penulis puisi Chairil Anwar di IKIP Sanata Dharma tahun 1981

•Pemenang I penulisan puisi Dies Natalis IKIP Sanata Dharma tahun 1985

•Pemenang I penulisan puisi di Institut Filsafat dan Theologia (IFT) Yogyakarta tahun 1985•Pemenang I penulisan esai tahun 1986, Minister of Environment Award for best environment tahun 1994

•Penghargaan kesusastraan dari Asosiasi Wartawan Jawa Tengah Indonesia tahun 1995

•Pemenang II sayembara kumpulan puisi terbaik PKJ TIM tahun 1998

•Puisi terbaik “Mimpi Gugur Daun Zaitun” dari Dewan Kesenian Jakarta tahun 2000

•Nominator The Khatulistiwa Literary Award sajak “Kill The Radio” tahun 2003

•Penulis terbaik dari Pusat Bahasa Indonesia tahun 2003

•Penghargaan seni dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI tahun 2004

•The Khatulistiwa Literary Award karya “Santa Rosa” tahun 2006

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun