Ada beberapa contoh lain tentang aksi kejahatan dengan modus menyamar jadi wanita. Apakah Ramyadjie terinspirasi oleh aksi-aksi semacam itu, kita tidak tahu. Di film, adegan pria menyamar jadi wanita dengan berhijab juga ada. Bisa saja, Ramyadjie terinspirasi hal seperti itu.Â
Tentunya dia juga sudah mempertimbangkan bentuk wajah juga tubuhnya saat mengenakan hijab. Karena itu, cukup menarik juga jika rekaman CCTV itu.
Lepas dari penyamarannya  dengan berjilbab, kalau melihat latar belakang Ramyadjie, memang banyak pertanyaan yang muncul. Pria ini disebut pernah menjabat sebagai presiden direktur PT Sumatera Persada Energi. Dia juga disebut di laman Linked in sebagai direktur perusahaan minyak dan gas Asiabumi Petroleo.
Dia juga mengenyam pendidikan di luar negeri, yaitu University of New South Wales, Australia, bergelar sarjana perdagangan yang salah satu program studinya bidang perbankan. [1]
Kalau melihat latar belakangnya dan juga jabatan yang pernah dipegangnya, memang terasa ada yang tidak pas. Apakah  tindakannya membobol ATM itu karena terobsesi sesuatu, atau akibat terjepit masalah keuangan, belum diketahui pasti.
Yang pasti isu bahwa tindakannya itu untuk memenuhi kebutuhan dana pengadaan IT untuk mendukung pemenangan Prabowo telah dibantah oleh BPN Prabowo-Sandi. Demikian juga kaitannya dengan  Hashim Djojohadikusumo adik Prabowo. Mereka menilai hal itu sebagai kampanye hitam.
Di masa kampanye pilpres sekarang ini, memang sulit menghindari penilaian yang menghubungkan tindakan Ramyadjie itu dengan Gerindra atau Prabowo. Ini karena dia memang sempat tercatat sebagai wakil bendahara umum di Tunas Indonesia Raya (Tidar) organisasi sayap Partai Gerindra yang diketuai Aryo Djojohadikusumo itu.
Situs www.tidar.or.id sendiri saat ini tidak bisa diakses. Lamannya menunjukkan peringatan adanya virus dan berlatar belakang warna merah, saat saya coba akses beberapa kali.Â
Namun, sebuah tangkapan layar struktur kepengurusan organisasi itu  yang beredar di medsos menunjukkan Ramyadjie memang tercatat sebagai salah satu dari empat  wakil bendahara umum Tidar. Bendahara umumnya dijabat oleh Satrio Dimas Adityo.
Melihat latar belakang pelaku pembobolan ATM BCA ini, saya menjadi sedikit heran mengapa penangkapannya yang terjadi 26 Februari lalu baru terungkap ke publik saat ini. Apakah ada faktor tertentu sehingga kasus ini tidak terekspos, juga tidak tahu.
Namun membaca pernyataan petinggi BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiadi yang menyebut pemberitaan kasus kejahatan ini sebagai kampanye hitam karena berita ini baru diributkan setelah tiga minggu, saya kok merasa penilaian itu kurang pas.Â