Ada juga ciri tidak konsisten dalam berbicara (mencla-mencle); sering mengemukakan alasan yang dibuat-buat; sering berbohong; sering mengancam, menantang atau sesuatu hal yang dapat menimbulkan kontak fisik atau perkelahian untuk mencapai keinginannya; berbicara kasar; melalaikan tanggung jawabnya; sering ke diskotek, mal, atau pesta.
Selain itu, ciri pengguna narkoba juga terlihat dari sikapnya yang manipulatif; emosi tidak stabil atau naik turun; berani berbuat kekerasan atau kriminal; paranoid, mudah tersinggung; pupusnya nilai norma yang dulu dimiliki; mudah berjanji, mudah pula mengingkari dengan berbagai alasan.
Kalau kita perhatikan beberapa ciri pengguna narkoba tadi, tampak sekali ada kemiripan dengan tingkah polah sebagian politisi kita. Di tahun politik menjelang pilpres seperti saat, ciri-ciri pengguna narkoba tadi nampak jelas terlihat dari berbagai pernyataan, sikap, juga tindakan mereka.
Namun, itu baru sebatas kesamaan dan tidak bisa dipakai untuk menyatakan para politisi A, B, C...pengguna narkoba. Kita baru bisa menyebut mereka sebagai pengguna narkoba misalnya kalau mereka sedang apes seperti Andi Arief kemarin.
Meskipun begitu, mengetahui ciri-ciri pengguna narkoba ada pada perilaku sebagian politisi kita, memang memancing rasa penasaran. Benarkah itu hanya sebuah kebetulan atau mungkinkah sebagian dari mereka itu memang pengguna narkoba? Pertanyaan itu rasanya memang wajar muncul di hati kita.
Persoalan narkoba di kalangan politisi ini sebenarnya sudah memunculkan aksi pemeriksaan urine di beberapa DPRD. Namun, di DPR Pusat wacana yang digulirkan Maret 2016 menuai pro dan kontra. Ade Komarudin ketua DPR saat itu termasuk yang menolak. Bisa jadi penolakannya itu karena dia tahu ada anggota DPR yang mengkonsumsi narkoba. Â Jika sampai ada pemeriksaan urine tentu akan membuat citra DPR makin terpuruk.
Saya rasa penangkapan Andi Arief ini mungkin bisa dijadikan awal gerakan nasional pemeriksaan urine dan rambut para politisi kita, secara berkala namun tidak terjadwal. Itu jika kita benar-benar menginginkan tampilnya para politisi yang bebas narkoba.
Pada akhirnya, kita harus lmengakui bahwa korupsi, narkoba, dan petualangan seks mungkin telah jadi gaya hidup sebagian politisi kita. Dan, hiruk-pikuk politik saat ini yang penuh hoax, kabar bohong, ujaran kebencian, juga fitnah adalah sebagian dari dari ciri mereka
Salam waras saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H