Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Makna Salam Dua Jari Ratna Sarumpaet

28 Februari 2019   13:11 Diperbarui: 1 Maret 2019   06:33 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tersangka kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet mengikuti sidang perdana di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (28/2/2019). Sidang perdana tersebut beragendakan pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum.(ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Meski terkesan dibuang oleh Prabowo dkk, Ratna Sarumpaet masih menyempatkan diri untuk mengacungkan dua jari ala pendukung capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Hal yang dipertontonkannya saat baru memasuki ruang sidang PN Jakarta Selatan, itu pastilah membawa pesan khusus untuk Prabowo dan para pendukungnya.

Benarkah itu sekadar acungan jari dukungan untuk paslon nomor 02 Prabowo-Sandi? Adakah pesan lain yang justru bertolak belakang dengan makna dukungan, misalnya "saya menunggumu orang-orang 02"?

Dua kemungkinan itu bisa saja jadi makna acungan dua jari Ratna Sarumpaet itu karena seperti itulah perjalanan kasus yang harus dia jalani. Ada cinta dan benci di sana.

Jika acungan dua jari itu bermakna pertama, sungguh setia dan mulia hati Ratna Sarumpaet kepada Prabowo dkk. Meskipun dia dibuang oleh para koleganya itu, bahkan tidak sekalipun pernah dijenguk mereka, dia tetap setia dengan dukungannya. Benarkah ini yang disebut cinta tak luntur meski harus sendirian mendekam di balik jeruji besi?

Sebagaimana diketahui, ada banyak nama yang tersangkut kasus berita hoax Ratna Sarumpaet ini. Dia menjalani operasi plastik wajah namun mengabarkannya sebagai penganiayaan. Prabowo bahkan sempat menggelar jumpa pers mengecam "penganiayaan palsu" itu.

Ada juga nama Fadli Zon, Rachel Maryam, Hanum Rais, Nanik S Deyang, Dahnil Aznar, Ferdinand Hutahaean, hingga Sandiaga Uno. Ada 17 nama sempat disebut dan dilaporkan dalam kasus ini.

Pasca terungkapnya kasus ini yang disusul pengakuan terbuka Ratna Sarumpaet yang menggelar jumpa pers dan menyatakan dia telah berbohong dan minta maaf, para koleganya itu semua menyatakan diri sebagai korban hoaks Ratna Sarumpaet. Anehnya, sampai sekarang mereka belum minta maaf kepada pihak yang mereka tuduh dan hujat atas dasar penganiayaan palsu itu.

Sikap merasa jadi korban itu juga mereka tunjukkan dengan tidak sekalipun dari para kolega Ratna Sarumpaet itu yang menengok ke tahanan. Dan, pada akhirnya hanya keluargalah yang memberikan dukungan moral kepadanya. Putrinya, Atiqah Hasiholan pernah mengungkapkan hal ini, seperti menyindir tidak adanya satupun kolega ibunya di kelompok 02 yang menengok.

Karena itulah, acungan dua jari itu sungguh bermakna sangat dalam. Jika itu dimaknai sebagai dukungan untuk pasangan nomor 02 Prabowo-Sandi, sungguh Ratna Sarumpaet seorang wanita yang kukuh. Bisa juga, dukungan itu mengungkapkan rasa penyesalan atau yang lain.

Namun, melihat perjalanan kasus yang hingga kini hanya menjadikan Ratna Sarumpaet sebagai terdakwa tunggal, ditambah perlakuan para koleganya itu, bisa saja acungan dua jari tadi bermakna sebaliknya, "aku menunggumu para kolegaku, menemani di sel penjara, senasib sepenanggungan". Bisa saja bermakna seperti itu.

Prof Mahfud MD pernah menyatakan di awal kasus ini terjadi, dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet para penyebar isu itu juga bisa dimintai tanggung jawab dan bisa dijerat dengan pasal di UU ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Saat itu Mahfud MD menyebut tiga inisial yaitu FZ, Rmy, dan SU. [1] Ketiga orang ini bisa diusut dan dijadikan tersangka.

Kasus Ratna Sarumpaet ini memang sulit dipercaya sebagai kasus yang melibatkan Ratna seorang. Ada banyak nama yang tersangkut dan menyebarkan hoaks ini dengan berbagai bumbu yang meyakinkan.

Masyarakat akan sangat cepat merespon peristiwa itu sebagai kebenaran, andai saja tidak ada yang langsung mempertanyakan soal luka Ratna Sarumpaet itu yang seperti luka akibat operasi plastik. Dan, polisi dengan gerak cepat bisa membongkar hoax itu.

Sulit dibayangkan kekacauan yang akan timbul andaikan kebohongan itu tidak terungkap dengan cepat. Reaksi di beberapa daerah sepertinya sudah siap menyambut isu itu. 

Karena itulah, banyak yang menilai hoax Ratna Sarumpaet adalah sebuah hoax yang dipersiapkan dengan skenario matang untuk menimbun kerusuhan. Terlebih saat itu perhatian pemerintah dan aparat tertuju ke bencana alam di Palu Sulawesi. Seperti "tusukan" di tengah bencana.

Memang terlalu terburu-buru untuk meneropong perjalanan kasus hukum Ratna Sarumpaet ini. Persidangan demi persidangan masih harus dijalani. Banyak kemungkinan bisa terjadi, termasuk adanya tersangka baru. Jadi, acungan dua jari Ratna Sarumpaet itu memang sungguh bermakna.

Salam damai nan indah.
Salam waras juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun