Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Stres Setelah "Brankas Swiss" Dibuka

6 Februari 2019   15:41 Diperbarui: 6 Februari 2019   15:51 2920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi harus diakui, membayangkan sesuatu yang "ngeri-ngeri sedap" semacam itu memang menggoda imajinasi.

Meskipun demikian, saya meyakini perjanjian MLA dengan Swiss itu pasti mempunyai dampak positif terhadap usaha pelacakan kekayaan warga Indonesia yang nakal, para pengemplang pajak, atau pelarian hasil korupsi dan kejahatan ekonomi lain. 

Akibatnya sudah pasti, yang merasa punya dana gelap semacam itu akan merasa marah, terusik, dan memberikan perlawanan.

Saya kok jadi teringat pernyataan Menkeu Sri Mulyani beberapa waktu lalu bahwa di tahun politik sekarang ini banyak orang menyoroti utang dan rasio pajak. 

Hal itu dinilainya membuat banyak orang bingung dan mengesampingkan fakta bahwa utang dan pajak merupakan alat yang digunakan pemerintah untuk melayani rakyat Indonesia.

Maaf, saya jadi ikutan suudzon, mengikuti berbagai tulisan di medsos, bahwa tuduhan soal utang dan pajak itu adalah bentuk perlawanan itu. Mereka terusik dan karena itulah, Jokowi dan Sri Mulyani harus dilengserkan. Sebuah suudzon yang masuk akal? Jadi siapa yang terusik dan stress setelah "brankas Swiss" dibuka? Marilah kita tunggu sama-sama.

Salam damai nan indah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun