Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sikap Fadli Zon atas Kasus MCA

2 Maret 2018   10:57 Diperbarui: 2 Maret 2018   17:30 1802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MUI mengeluarkan pernyataan mengecam upaya penyebaran hoax dan penggunaan nama muslim pada grup itu. Setara menilai MCA lebih berbahaya dibanding Saracen. Ketua PBNU neminta agar aktor di balik jaringan MCA diungkap, karena kelompok itu pasti ada yang mendanai dan mengkoordinasikan. 

Soal bos besar grup inilah yang kini jadi isu sangat seksi saat ini. Reaksi Fadli Zon yang seperti itu akhirnya ya cukup pantas mengundang tanya dan curiga. Yang lain semua menilai negatif kelompok ini, lha kok Fadli Zon terkesan bersikap membela dan mengecam tindakan polisi itu. Ya... itu memang hak dia selaku wakil ketua DPR untuk bersikap lain.

Kemarin saat aparat berhasil menangkap dan menyita sabu ribuan ton, dia kan juga mengeluarkan pernyataan aneh. "Berton-ton NARKOBA masuk wilayah kita dg leluasa, siap hancurkan generasi. Dimana penjaga negeri. Ini negara spt tak bertuan". Itu cuitannya di Twitter yang ditujukan ke @jokowi. Lah aparat berhasil menangkap kok dianggap tidak  ada itu bagaimana nalarnya ya.

Tapi kali ini beda. Masalahnya pernyataannya soal MCA ini selain terasa janggal juga diwarnai beredarnya foto yang mirip-mirip dengan dia walau dari belakang. Mirip lo, saya sebut mirip jadi tidak ada kata "sama". Karena mirip, tentu tetap ada dua kemungkinan yaitu itu memang foto Fadli Zon atau foto orang lain yang diberi keterangan "di mobil Fadli Zon".

Ini masalah memang sensitif. Disebutnya sebuah foto dengan nama seseorang terkait MCA bisa memancing reaksi tidak bagus. Kompas.com hari ini memuat berita Ananda Sukarlan akan dilaporkan Fadli Zon ke Bareskrim Polri sore nanti. Sebabnya ya soal foto makan bertiga tadi yang diunggah ulang dari akun @stlaSoso1, dengan tulisan "Nah loh, ini kayaknya butuh diRT 58 x 100 kali deh. Biar 58% itu liat".

Sebelumnya juga beredar foto pamflet kegiatan Muslim Cyber Army yang menyelenggarakan workshop 20 Desember 2017 lalu. Di foto itu ada juga gambar Ahmad Heryawan bersama beberapa tokoh lain yang disebut sebagai narasumber. Namun, Ahmad Heryawan membantah telah hadir karena tidak pernah diberi undangan.

Oleh karena itulah saya agak berhati-hati menulis artikel ini. Saya tidak sertakan screenshot gambar foto itu dan link-link walau sudah saya simpan. Kalau penasaran yang silakan cari sendiri di akun tadi. Tetapi ingat gambar itu hanya mirip walau ada penjelasan jangan langsung percaya. Tunggu saja penjelasan para ahli digital forensik dan aparat.

Lepas dari persoalan foto itu, saya menilai sikap Fadli Zon terkait grup Muslim Cyber Army ini sangat tidak bagus. Bisa jadi ini akan menjadi tambahan sikap-sikap tidak bagus dia sebelumnya seperti soal politik identitas, penangkapan berton-ton sabu, kinerja DPR, dan yang lainnya. 

Namun pertanyaannya, sampai kapan seorang Fadli Zon akan terus bersikap seperti itu. Menjadi oposisi tidak selalu terwujud dalam tindakan dan pernyataan yang bersifat "apa pun yang kamu kerjakan itu salah dan buruk karena kebaikan dan kebenaran hanya milik kami". Jika terus seperti itu, sebenarnya apa tujuan seorang Fadli Zon untuk negeri ini.

Salam salaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun