Repotnya, parpol tak bisa sepenuhnya mengontrol anggotanya terkait perilaku korup di DPR itu karena iklim korup itu begitu mempesona dan mempengaruhi perilaku anggota dewan. Hanya anggota dewan yang tangguh yang bisa menolak rayuan iklim korup semacam itu. Terlebih lagi jika anggaran parpol justru bergantung kepada sumbangan anggotanya yang lantas memenuhinya dengan cara korupsi. Ini namanya sama saja sami mawon.
Yang kini terjadi adalah ketika ada anggota DPR tertangkap korupsi, parpol langsung memecat. Atau, jika ada indikasi adanya korupsi berjamaah yang melibatkan anggota DPR, parpol ramai-ramai mengeluarkan pernyataan akan memecat anggotanya yang terlibat. Jalan pintas yang paling aman untuk menyelamatkan nama baik parpol. Tetapi masalah pokoknya, yaitu kegemaran anggota DPR korupsi tidak pernah tersentuh.
Oleh karena itu, selama masalah pokok ini tidak tersentuh, korupsi akan terus terjadi di DPR. Terlebih lagi jika pimpinan parpol juga jadi pimpinan DPR. Klop sudah; parpol lebih tidak berdaya lagi. Jadi apa solusinya, dong, Bung Fadli Zon?
Salam
Bacaan pendukung:
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151209_trensosial_korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H