Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prematur, Isu Pencapresan Jenderal Gatot Nurmantyo

7 Maret 2017   22:50 Diperbarui: 8 Maret 2017   08:00 2180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilpes 2019 yang tinggal dua tahun lagi, memang bukan waktu yang lama untuk mempersiapkan diri. Tentunya, termasuk melemahkan kekuatan calon potensial yang akan maju dalam pilpres nanti. Segala macam serangan terhadap Jokowi saat ini bisa dipandang sebagai langkah pelemahan itu. Termasuk di dalamnya adalah upaya merusak relasi Jokowi dengan orang kepercayaannya, yang berpotensi membantunya dalam pengabdian di masa jabatan kedua nanti.

Gatot Nurmantyo bisa saja dinilai sebagai orang kepercayaan Jokowi yang akan sangat berperan pada Pilpres 2019 nanti. Oleh karena itu relasi kedua sahabat itu harus dirusak mulai saat ini. Karena itulah dilontarkan isu pencapresan Gatot Nurmantyo yang tentunya bisa mengganggu relasinya dengan Presiden Jokowi.

Tak sekedar urusan pilpres 2019, terganggunya relasi Presiden Jokowi dan Jenderal Gatot tentu  bisa mempengaruhi kekompakan pemerintah dalam menghadapi manuver politik kelompok "oposisi" dan situasi politik yang bisa ditimbulkannya. Ngototnya PKS Cs dalam mengusung hak angket kasus Ahok adalah contoh paling aktual, yang tentunya akan menimbulkan situasi politik yang gaduh andai ini disetujui dan lolos  paripurna.

Jadi, meski hak seseorang untuk beropini tentang pencapresan Gatot Nurmantyo, opini itu tidak bisa dipandang sebagai opini murni semata. Selain prematur, tak etis, dan berpotensi merusak relasi presiden dan panglima TNI, opini itu bisa juga dinilai sarat kepentingan politis.

Salam-salaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun