Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mall Anies dan TTS Cak Lontong

4 Maret 2017   05:34 Diperbarui: 4 Maret 2017   16:00 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas kan. Anies sedang mencoba meraih perhatian rakyat. Bahwa kita semua diam ketika tanah negara dipakai mall, bangun gedung-gedung besar. Tetapi, ketika rakyat kecil mau pakai semua ribut. Anies sedang meneguhkan dirinya dan Sandiaga pasangannya berpihak kepada rakyat. Sayangnya ya tadi itu, dia terus mbulet dan asyik ber-TTS ria ketika diminta menyebutkan lokasi pasti mall dan tanah negara itu. 

Ucapan Anies itu masih terkait dengan program rumah dengan DP nol yang terus bermetamorfosis itu, yang mengundang banyak kritik. Ya, namanya program yang terus berubah-ubah baik terkait model pembayarab, wujud rumah atau sasaran rakyat pembelinya, otomatis yang mengkritik juga banyak. Wong memang terus bermetamorfosis..

Masalahnya, seperti pendapat K'er Syaiful W Harahap, ucapan Anies itu secara tidak langsung seperti mengarah ke pemerintahan Ahok-Djarot atau Jokowi saat menjabat gubernur DKI, saat tanah negara dipakai mall atau dipakai buat gedung-gedung besar. Oleh karena itu, agar tak disebut memfitnah orang, Anies memang sebaiknya menyebut secara pasti lokasi mall atau tanah negara itu. Tapi, ya sudahlah, dia rupanya lebih memilih ber-TTS saat ini.

Itulah, kenapa saya yakin Anies kini sedang memainkan peran agar "direken", dengan ber-TTS ria itu,  ya karena dia memang sedang butuh perhatian. Dia bicara soal mall itu kan juga dalam rangka cari perhatian, selain untuk menutupi ketidakjelasan program rumah dengan DP nol yang terus berubah itu.  Hanya saja, masalahnya ketika perhatian itu datang dan masyarakat ingin tahu di mana lokasi mall itu, eh Anies  masih juga asyik bermain teka-teki. Jadi sebenarnya  perhatian seperti apa yang diinginkannya?

Karena itulah, sebaiknya ya tidak usah direken saja. Pelajaran dari kasus DP rumah nol rupiah atau rusun, atau apalagi itu, atau DP -nya diangsur Rp 2,3 juta per bulan selama 6 bulan atau yang kemudian berubah jadi rusun yang diangsur Rp 2,3 juta per bulan selama 20 tahun, yang kemudian ternyata berubah lagi itu, bisa memberi gambaran tidak perlunya mendesak Anies untuk menyebut secara pasti lokasi mall itu. 

Jadi daripada ikut-ikutan pusing dengan teka-teki Anies, lebih baik ngakak lihat acara TTS Cak Lontong. Tetapi, kira-kira apa ya, pertanyaan yang akan diajukan Cak Lontong jika kasus mall Anies ini dimasukkan dalam acaranya? 

Salam

Bacaan pendukung:

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/25/12281601/anies.tanah.pemprov.saja.dibuat.mal.kenapa.buat.rakyat.malah.ramai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun