Kita berprasangka baik saja bahwa negara kita ini sekarang lebih baik arah pembangunannya, lebih merata, berkeadilan, para koruptor banyak ditangkapi, pelaku pungli juga di-OTT, kapal-kapal pencuri ikan dari negara luar ditangkapi. BBM juga bisa dinikmati dengan harga sama di seluruh Indonesia.Â
Tax amnesty juga masih berjalan sehingga masih ada harapan modal milik anak negeri yang balik ke tanah air untuk pembangunan. Reformasi perpajakan yang sangat penting untuk masa depan negeri ini juga masih berjalan.
Tak hanya itu, KPK juga terus mengusut kasus-kasus korupsi masa lalu tanpa kenal lelah. Kita berprasangka baik saja bahwa keadilan juga ditegakkan untuk bidang lain, misalnya pelanggaram HAM masa lalu, atau dinasti penguasa yang belum tersentuh hukum dan peradilan.Â
Kita berprasangka baik saja bahwa upaya menindak para juru fitnah dan penyebar hoax membawa hasil lebih baik lagi. Dengan begitu tak ada lagi juru fitnah yang sampai bisa menerbitkan tabloid, mengelola portal online, hingga menerbitkan buku. Juga tak ada lagi ormas anarkis yang kerjaannya buat resah dan menggoyang negara, menghina lambang negara, memfitnah sana-sini.Â
Kita berprasangka baik saja, bahwa pihak-pihak yang berada di balik aksi-aksi menggoyang ketenteraman masyarakat sampai makar, membiayai demo-demo, membiayai gerakan-gerakan massa dalam jumlah besar segera sadar bahwa tindakannya itu adalah salah besar. Kalau tak mau sadar, mudah-mudahan aparat negara bisa menyadarkan mereka dengan cara hukum kenegaraan.
Kita berprasangka baik saja. Tidak perlu menilai berlebih curhat SBY di twitter itu. Itu curhat SBY untuk Tuhan, kita hanya diberi tahu saja. Tak lebih dari itu.
Salam, damai Indonesiaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H