Bagi yang suka atau baru belajar tentang goa, inilah tempat yang tepat. Goa Putri Asih hampir memperlihatkan semua keelokan bebatuan goa. Kalaupun ada yang kurang, mungkin karena belum ditemukan sungai bawah tanah di salah satu lorong goa ini. Namun, koleksi jenis bebatuannya  juga bentuknya sungguh beraneka dan komplet.
Ada dua golongan bebatuan dengan beberapa jenisnya di goa ini. Pertama, Dripstone atau bebatuan yang terbentuk dari tetesan air. Jenisnya, stalaktit yang tumbuh ke bawah, stalagmit yang tumbuh ke atas, pilar atau kolom yang terbentuk karena stakaktit dan stalagmit bersatu, sodastraw stalaktit atau calon stalaktit, helektit atau stalaktit yang bercabang-cabang.
Kedua, Flow Stone atau batu alir, yang terbentuk dari aliran air di dinding atau retakan goa. Jenisnya: shawl atau drapery yang bentuknya mirip selendang atau tirai di dinding goa, shield atau berbentuk perisai, canopy atau berbentuk kubah ornamen.
Ketiga, Rim Stone yaitu bebatuan yang terbentuk akibat hambatan pada aliran air. Jenisnya: micro gours atau mirip petakan sawah pada canopy dan shield, gourdam mirip petakan sawah besar di lantai goa.
Keempat, Cave Pearl atau mutiara goa. Bebatuan ini ada di lantai goa dengan aneka bentuknya yang indah.
Ah jadinya kok serius, membicarakan ilmu yang serius sulit-sulit. Tapi, masih belum selesai ceritanya. Setelah IPA, ada hal lain yang bisa anda alami di Goa Putri Nawang Asih. Benar, kok. Tidak nakut-nakuti, karena memang saya atau anak-istri saya tak melihat hantu di sana. Semuanya tampak cantik, indah, dan mempesona.Â
Yang gaib itu urusannya sama kamera. Ceritanya begini. Meski sudah lama saya pegang kamera, sejak 1989, saya ini bukan fotografer andal. Nah, karena ingin memotret bebatuan di dalam goa, saya ingin mendapat komposisi pengaturan yang pas dengan membaca-baca. Didapatlah komposisi, ISO 1600, speed 1/15, bukaan lensa 4.5 dan 4.3.
Setelah itu, saya bersama anak wedok mempraktekkannya di Goa Putri Nawang Asih. Tidak lupa tentunya, bawa tripod agar kamera stabil dan ajek saat memotret. Hasilnya memang cukup bagus dan tajam, meski fokus pada beberapa angle harus manual. Kamera hp mi 4, saya coba bisa walau tak terlalu istimewa seperti pemotretan di luar, jadi untuk jaga-jaga saja.
Beberapa hari kemudian, saya datang dengan istri, anak lanang, dan calon menantu. Sama serperti sebelumnya, saya juga membawa kamera dan tripod. Dengan pengaturan yang sama, yaitu ISO 1600, speed 1/15, bukaan lensa 4.5 juga 4.3, hasilnya sungguh berbeda. Gambar gelap, remang-remang, pokoknya tidak bagus seperti sebelumnya. Jadi di mana salahnya, saya tidak tahu sampai saat ini.