Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Putri Asih, Kecantikan di Belantara Jati

1 Oktober 2016   16:27 Diperbarui: 1 Oktober 2016   16:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penunjuk jalan, tebing, pepohonan dan jalanan hutan menuju goa. Foto: dokumen pribadi

Setiap pengunjung goa ini harus bayar tiket masuk  Rp 10 ribu, sementara parkir mobil dikenai pungutan Rp 8.000, sepeda motor Rp 2.000. Kalau bus saya tak tahu karena belum pernah naik bus ke sini. Nah, daripada nanti nggrundel dan kaget seperti saya kemarin, sepulang dari goa ini, saat menuju jalan raya, ada portal yang dipasang. Petugas Perhutani di situ mengutip lagi Rp 2.000 untuk mobil.

Ah, sudah ihlaskan saja uang Rp 2.000 itu. Kita nikmati saja kecantikan dan keindahan Goa Putri Asih yang mempesona.

PUTRI NAWANG ASIH DARI KERAJAAN SARIMA PANGGUNG

Sekarang mari kita berkenalan dengan Putri Nawang Asih dari Kerajaan Sarima Panggung sekitar abad VIII Masehi . Perkenalannya tidak langsung karena orangnya memang sudah tak ada secara fisik. Putri ini yang namanya diabadikan untuk nama Goa Putri Nawang Asih atau biasa disebut Goa Putri Asih. Dia adalah cucu Raja Arya Penanggungan dan permaisurinya Putri Kenanga.

Kerajaan Sarima Panggung itu mengalami bencana besar sehingga tenggelam ke perut bumi. Namun, kebaikan hati dan kecantikan putri Nawang Asih tetap melegenda dan hidup di masyarakat sekitar hingga kini. Karena itu, ketika Tamuji, Supriyadi, Judi dan Slamet warga setempat menemukan goa itu secara tak sengaja pada 7 September 2002 lalu, masyarakat menamainya Putri Nawang Asih karena kecantikan dan keindahan goa itu.

Sebenarnya, dalam hikayat kuno, goa ini sudah pernah dimasuki oleh banyak tokoh sakti untuk bertapa atau bertafakkur. Tapi, itu sejarah kuno, jadi tak heran kalau goa itu lantas menghilang dan baru ditemukan 2002 lalu. Tapi hikayat kuno itu memang akan menemukan pembenaran kalau kita sudah masuk di dalamnya, karena memang ada tempat untuk semedi atau bertapa di sana.

Setelah mengenal Putri Nawang Asih, marilah kita masuk goa untuk mengagumi kecantikan, keindahan, dan pesonanya. Ada sembilan ruang yang sudah dieksplorasi, sebenarnya, yaitu Ruang I sampai Ruang VI, juga ruang pertapaan, ruang balkon, dan ruang rahasia. Namun, pengunjung saat ini baru bisa menikmati Ruang I sampai Ruang IV. Selebihnya belum, kecuali mungkin dengan izin khusus.

Stalaktit raksasa yang masih hidup, jangan dipegang. Foto: dokumen pribadi
Stalaktit raksasa yang masih hidup, jangan dipegang. Foto: dokumen pribadi
Saya masih ingat, Sukmawati saudara Megawati, disebut pernah menelusuri lorong-lorong khusus itu pada tahun awal penemuan. Tak heran sih, wong Goa Putri Asih memang salah satu goa tercantik, tereksotis se-Asia Tenggara. Jadi saat itu memang banyak orang-orang dari Jakarta yang kepincut datang.

Fasilitas untuk menjelajahi goa ini masih sangat sederhana. Dari pintu masuk, kita tinggal jalan saja mengikuti bambu pembatas di kiri kanan jalur yang tersedia. Tidak usah takut jatuh, karena jalurnya enak dilewati, tidak licin meski lembab. Pintu masuk goa ini sudah berubah  dulu harus turun lewat tangga putar yang sempit dari besi sehingga agak ngeri juga bagi ibu-ibu yang tak biasa berpetualang.

Dengan mengikuti jalan berpembatas bambu itu, kita akan menyusuri ruang demi ruang, dari Ruang I sampai Ruang IV akhir berbelok balik lagi sampai ke Ruang I. Dan sepanjang jalan itulah, anda bisa menikmati kecantikan keindahan Goa Putri Nawang Asih. Tapi awas, goa ini masih hidup, airnya masih menetes, stalagtit, stalagmit, selendang, kolom, dan yang lainnya itu masih tumbuh. Jadi, jangan disentuh atau dipegang, apalagi dipeluk hanta sekedar untuk selfie.

Jadilah tamu yang baik (seperti saya misalnya... hahaha), dengan cukup memandang atau memotret di dekat bambu pembatas. Itu sudah cukup untuk menikmati kecantikan, keindahan, dan pesona goa ini. Untuk Anda yang ingin melihat lebih jelas, karena lampu di dalam memang terbatas, bisa membawa lampu senter atau pastikan batrei hp anda cukup terisi. Tapi lagi-lagi, kalau sedang menyorot goa jangan sampai mengganggu pengunjung yang lain (yang suka lampu temaram).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun