Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Putri Asih, Kecantikan di Belantara Jati

1 Oktober 2016   16:27 Diperbarui: 1 Oktober 2016   16:38 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selendang yang mempesona dengan hiasan ornamen warna warni. Foto: dokumen pribadi

Kota Seribu Goa, sebutan ini cukup populer pada tahun 80'an untuk menggambarkan potensi goa yang dimiliki Tuban, kabupaten di perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah, di pantai utara P. Jawa. Anda yang berusia 40 tahun ke atas, mungkin pernah membaca atau mendengar sebutan itu di media. Apakah betul jumlah goa di daerah ini mencapai seribu buah, tak tahu saya. 

Tapi, percayalah kabupaten di jajaran Pegunungan Kendeng ini memang punya goa sangat banyak. Memang tak semuanya cantik; tapi banyak juga yang cantik, sangat cantik, hingga eksotis untuk dikunjungi dan dinikmati. Yang lain, ada yang sudah jadi korban penambangan batu phospat untuk pupuk itu, yang jumlahnya cukup banyak juga.

Nah, di antara goa yang tersisa, yang masuk kategori cantik, sangat cantik, dan eksotis itu adalah Goa Putri Asih, di Desa Nguluhan Kec. Montong, di belantara jati yang masuk wilayah Perhutani RPH Nguluhan, BKPH Mulyo Agung, KPH Parengan. Karena alamatnya di tengah hutan, jadi ya harus ditulis panjang seperti itu. Ya siapa tahu ada Kompasianer yang mau berkirim surat.

Sebenarnya, banyak goa lain yang cukup layak untuk dikunjungi karena cantik, sangat cantik, dan eksotisnya, seperti Goa Kelelawar, Goa Salang, Goa Pejuang dan yang lainnya. Tapi goa-goa ini relatif tak berfasilitas alias masih apa adanya alias liar, walau tak liar benar karena sudah ada juga yang memasukinya.

Ada juga Goa Ngerong dengan sungai bawah tanahnya itu, ada Goa Akbar yang berimpit dengan Pasar Baru Tuban, ada juga goa pesantren karena memang untuk ngaji namanya Pesantren Perut Bumi.

Tapi, kali ini kita Nguluhan saja untuk menengok kecantikan dan keeksotisan Goa Putri Asih yang sangat menawan itu. Entah mengapa, rata-rata yang pernah mengunjungi goa ini selalu ingin melihat lagi. Saya misalnya, sudah lebih dari tiga kali ke goa ini, istri saya dua kali, anak-anak yang pasti sekali atau lebih. 

Goa Putri Asih memang cantik dan menawan, membuat kita tak bosan berlama-lama mengagumi keindahannya di tengah cahaya temaram lampu penerangan diesel yang disajikan pengelolanya. Stalagtit, stalagmit, selendang, pilar, dan bentuk lain komplet ada di sini. Dan, semuanya masih hidup atau masih berproses. Jadi jangan dipegang, cukup lihat atau foto saja.

Untuk sampai ke goa ini tak susah kok. Naik motor bisa, naik mobil bisa, naik bus bisa, naik colt grobak bisa; naik sepeda ontel atau jalan kaki juga tidak dilarang asal kuat saja. Dari kota Tuban, jaraknya sekitar 27 km atau kalau naik kendaraan bermotor kecepatan santai ya sekitar 45 menit, paling lambat satu jam. Kalau naik sepeda atau jalan kaki, tak tahu karena belum pernah mencoba.

Beberapa hari lalu, dua kali saya datang ke sana. Pertama dengain anak wedok. Karena ibunya protes, akhirnya berangkat lagi sama istri, anak laki, dan calon menantu. Rutenya juga lempeng-lempeng saja, tidak mbulet. Dari kota, langsung lewat Jl Letda Sutjipto ke Merak Urak. Dari Merak Urak ke kota kecamatan Montong, lewat Tuwiri Wetan, bukan arah Kerek yang lewat pabrik semen Tuban. 

Kalau sudah sampai Montong, lempeng saja ke arah Singgahan. Kira-kira sepuluh menit dari sini, di sisi kiri atau timur jalan, ada penunjuk jalan sederhana dari plastik sablon menunjukkan arah anda harus belok kiri  ke jalan di tengah hutan. Jangan khawatir, jalannya mulus kok.

Penunjuk jalan, tebing, pepohonan dan jalanan hutan menuju goa. Foto: dokumen pribadi
Penunjuk jalan, tebing, pepohonan dan jalanan hutan menuju goa. Foto: dokumen pribadi
Sekitar satu kilo dari pertigaan, di sisi kanan jalan, ada spanduk plastik sablon ucapan selamat datang. Anda tinggal belok kanan ke jalan menanjak. Tiga menit saja, sampai sudah ke tempat parkir dan loket masuk goa. Untuk yang naik bus, parkirnya harus di pinggir jalan di sekitar spanduk plastik sablon ucapan selamat datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun