Mohon tunggu...
Dakwah Masa Kini
Dakwah Masa Kini Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi

Da'wah Masa Kini merupakan komunitas Majelis Ilmu yang di pimpin langsung oleh Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi dengan Whatsapp 085376542518, komunitas ini berdiri sejak tahun 2017 dengan anggota dari kaum pelajar maupun orang dewasa dan muallaf maupun islam secara keturunan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fathul Ghaib "Risalah 8"

27 Desember 2022   12:05 Diperbarui: 9 Februari 2023   10:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MADRASAH ISLAMIAH SOSMED

Republished: "Ust. Muhammad Yusuf al-Khalidiyah as-Siguhungi al-Minangkabawi" Fathul Ghaib

https://wa.me/message/PMF26UGS5SFFL1

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

DIRASAH RISALATUL TSAMINAH

---------------------------------

Telah berkata Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: "Apabila kamu berada pada suatu keadaan tertentu, janganlah kamu meminta suatu keadaan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah,, apabila kamu berada di pintu istana, janganlah kamu masuk sebelum kamu disuruh masuk,, janganlah kamu menganggap cukup dengan kebenaran masuk itu saja, karena boleh jadi itu adalah suatu dalih atau tipuan dari raja itu,, hendaklah kamu bersabar, sampai kamu dipaksam masuk ke dalam istana itu atas perintah raja itu sendiri,, karena dengan demikian kamu tidak akan dimintai pertanggung jawaban tentang perbuatan kamu masuk ke dalam istana itu,, sekiranya kamu masih dihukum juga, maka hal itu adalah lantaran kamu bersalah tamak tidak sabar tidak bersopan santun dan hendak menikmati kepuasan keadaan hidup yang sedang kamu hadapi itu,, jika kamu dipaksa masuk dan kamupun masuk, maka hendaklah kamu memasukinya dengan penuh sopan santun,, penuh hormat dan memperhatikan apa yang diperintahkan kepada kamu, tanpa meminta kenikan taraf hidup,, Allah berfirman kepada Rasul-Nya; 'Dan janganlah pandanganmu dipengaruhi oleh apa yang kami karuniakan kepada segolongan manusia dari kemegahan hidup di dunia ini, karena Kami menguji mereka dengan itu,, adalah rizki yang diberikan oleh Tuhanmu itu lebih baik dan lebih kekal', Allah menasehati Nabi-Nya supaya berhati2 terhadap keadaan yang ada itu dan supaya ridho dengan karunia Allah,, dengan kata lain firman ini menyatakan apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa perkara2 yang baik2, kenabian, ilmu, keridhaan, kesabaran, kekuasaan agama dan berjihad di jalan Allah,, semua itu adalah lebih baik dan lebih berharga dari pada apa yang Aku berikan kepada orang2 lain, sebaikan itu terletak pada menjaga keadaan yang telah ada,, merasa puas dengannya dan menjauhkan segala keinginan kepada yang lain, karena perkara2 itu telah dikhususkan untuk kamu, atau untuk orang lain atau bukan untuk siapa2,, tetapi oleh Allah telah dijadikan sebagai suatu ujian, jika sesuatu perkara itu telah dikhususkan untuk kamu maka pasti kamu akan mendapatkannya,, baik kamu menyukainya maupun tidak menyukainya, tidaklah wajar kamu menunjukkan ketidak sopananmu atau ketamakanmu, karena hal itu bertentangan dengan akal dan ilmu yang sempurna,, apakah gunanya kamu mengharapkan apa yang telah ditentukan untuk orang lain, karena kamu tidak akan mendapatkannya,, sekiranya suatu perkara itu tidak ditentukan untuk siapa2, maka itu adalah satu ujian belaka,, orang yang berakal tidak akan bersahaja untuk mencari suatu ujian, karenanya kebaikan itu adalah menjaga dan ridho dengan keadaan yang ada sekarang,, setelah kamu dibawa ke tingkat atas lalu dari situ kamu menuju puncak istana, kamu harus berhati2 seperti yang telah kami nyatakan mengenai penghormatan berperangai baik dan tidak banyak bicara,, berhati2lah dan hendaknya kamu berbuat yang lebih dari ini, karena sekarang kamu sudah dekat dengan raja dan juga sudah dekat dengan bahaya,, oleh karena itu janganlah kamu meminta perubahan keadaan, dari keadaan yang sekarang kepada keadaan yang lain,, baik keadaan itu lebih tinggi maupun lebih rendah, dan jangan pula kamu meminta supaya keadaan itu tetap atau diganti,, kamu tidak mempunyai hak memilih di dalam perkara ini, jika kamu meminta maka hal itu adalah tanda bahwa kamu kurang sopan,, akan merendahkan derajat kamu dan merugikan kamu juga, karenanya teruslah berbuat sebagaimana yang kami tunjukkan,, sehingga kamu dinaikkan ke suatu tingkatan dan ditetapkan di dalam tingkatan itu, maka ketika itu kamu akan mengetahui bahwa semua itu adalah karunia Allah yang menunjukkan tanda2 kebesaran-Nya,, tetaplah kamu berada pada tempat itu dan janganlah berubah2 lagi, keadaan perubahan kerohanian adalah milik wali Allah yang biasa,, sedangkan perhatian kerohanian adalah kepunyaan wali Allah yang derajatnya lebih tinggi,."

Kitab Fatuhul Ghaib Dalam "Risalah 8" Syaikh Abdul Qadir al-Jailani

================================


AT-TAFSIRU MINAL RISALATUL TSAMINAH

---------------------------------

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah keturunan Rasulullah Saw yang ke 13, nasab ayah beliau sampai pada Hasan cucu Nabi,, dan nasab ibu beliau sampai kepada Husein yang juga cucu Nabi, beliau ulama Fiqh yang sangat dihormati dan bergelar Rajanya Para Wali dalam Tharekat dan Tasawuf,, serta dikenal juga sebagai ulama Sunni bermadzhab Hambali dan beliau pendiri Thariqah Qadiriyyah,.

Dalam kitab Fatuhul Ghaib pada Risalah 8 beliau telah menutur nasehat tentang Ilmu Bathiniyah, penjelasan beliau dalam pasal ini sangatlah detail untuk kita pahami,, apabila telah memperoleh suatu ilmu hikmah maka janganlah merasa cukup atas suatu ilmu tersebut, karena masih banyak lagi ilmu hikmah lainnya yang mungkin suatu saat akan di karuniai Allah Swt,, maka mintalah kepada-Nya sesuatu apapun yang menurut Dia baik untuk mu dan bukan meminta sesuatu yang baik menurut mu, dan apabila telah berada di jalan ilmu hikmah maka janganlah meminta lebih kecuali Dia yang melebihkan,, sebab apa yang kamu minta lalu Dia berikan maka kelak kamu akan di mintai pertanggung jawabannya, namun jika Dia menghedaki itu pada diri mu maka pertanggung jawabannya hanya sifat manusiawi seperti tamak atau tidak merasa puas dan lainnya, sehingga kamu harus terus berbuat kebaikan sebagaimana kebaikan itu yang di ajarkan-Nya lewat kalam dan kebaikan lewat sunah,, dengan demikian barulah kamu mengetahui sesuatu hal yang tidak diketahui oleh manusia pada umumnya sebagai tanda kebesaran-Nya kepada mu,.

Kemudian jika Dia memaksa mu untuk masuk dalam Ilmu Hikmah maka masukilah dengan rendah diri lagi penuh tawadu',, sebab Dia berfirman kepada Rasul-Nya supaya jangan merasa iri kepada orang lain yang di karuniakan sesuatu hal yang tidak di karuniakan kepada mu, sebab Allah yang Maha Kuasa berkendak mengujinya dengan karunia tersebut dan apa yang kamu peroleh itu merupakan sebuah karunia yang lebih baik dari apa yang tidak kamu ketahui,, bahkan Allah Swt juga memberi nasehat pada Nabi-Nya agar berhati2 terhadap keadaan apapun agar ridho atas apa yang telah di karuniakan kepada mu, sebagaimana Dia yang Maha Agung berfirman bahwa apa saja yang Dia berikan dengan perkara2 yang baik kepada mu,, seperti kenabian maupun ilmu atau keridhoan dan kesabaran atau pengetahuan agama dan tekad untuk berjuang di jalan Allah,.

Semuanya itu adalah hal yang baik bahkan lebih berharga dari segala sesuatu yang Dia berikan kepada orang lain, sedangkan kebaikan itu terletak kepada bagaimana seseorang itu menjaga atas apa yang telah Allah karuniakan kepadanya,, serta merasa puas dengan karunia tersebut dan menjauhi segala keinginan manusiawinya, sebab Allah memberikan karunia atas apa yang telah menjadi haq bagi mu dan Allah tidak akan memberikan karunia kalau itu bukan menjadi haq mu,, namun kamu tidak boleh tamak serta tidak merasa puas karena segalanya adalah ujian dan bertentangan dengan akal dan ilmu yang sempurna, namun makin tinggi tingkat kewalian kamu maka makin tinggi tingkat ujian yang akan kamu dapati,, jika kamu lolos maka kamu akan naik ketingkat yang lebih tinggi dan jika kamu tidak lolos maka tingkat mu angkat turun kembali kepada tingkat dasar, maka berhati2lah karena kamu ketika itu sangat2 dekat dengan Allah dan doa mu langsung terkabul jadi teruslah berbuat baik di sisi-Nya,, dan yang harus kamu ketahui adalah jika keadaan spiritual mu berubah2 berarti tingkatan mu baru mencapai Wali Allah biasa, namun jika spiritual mu tetap di jalurnya atau tidak berubah maka itulah tingkatan Wali Allah yang memiliki derajat tinggi,.

Nashihah Ustadz Muhammad Yusuf al-Minangkabawi Min Kitabul Fatuhul Ghaibi Fii Risalatul Tsaminah


---------------------------------

  SHARE ALL GROUP

Pembahasan Sebelumnya Risalah 7

https://bit.ly/3VDhDpn

---------------------------------


Abu Mas'ud ra ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya" (HR. Muslim no. 1893)

_____________________

*DAKWAH AKHIR ZAMAN*

  [DMK-MAN]  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun