MADRASAH ISLAMIAH SOSMED
Republished: "Ust. Muhammad Yusuf al-Khalidiyah as-Siguhungi al-Minangkabawi" Kitab Fathul Ghaib
https://wa.me/message/PMF26UGS5SFFL1
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
DIRASAH RISALATUL SABI'AH
---------------------------------
Telah berkata Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: "Keluarlah dari dirimu sendiri dan serahkanlah segalanya kepada Allah penuhi hatimu dengan Allah, patuhlah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya,, agar nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar, untuk membuang nafsu2 badaniah dari hatimu kamu harus berjuang melawannya,, dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga, oleh karena itu janganlah menghendaki sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah,, kehendakmu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah adalah kehendak nafsu badaniah, jika kehendak ini kamu turuti maka ia akan merusak dirimu dan menjauhkanmu dari Allah,, patuhilah perintah Allah jauhilah larangan-Nya bertawakallah kepada-Nya dan jangan sekali2 kamu menyekutukan-Nya, Dia-lah yang telah menjadikan nafsu dan kehendakmu,, oleh karena itu janganlah kamu berkehendak, berkebutuhan atau bercita2 untuk mendapatkan sesuatu agar kamu tidak tercebur ke lembah syirik,.
Allah berfirman: 'Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh, dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya (QS.18:110)',. Syirik itu bukan melulu menyembah berhala tetapi termasuk juga di dalamnya adalah menuruti hawa nafsu, dan menyekutukan apa saja yang ada di dunia dan di akhirat dengan Allah,, karena apa saja selain Allah bukanlah Tuhan, oleh karena itu jika kamu tumpukan hatimu kepada sesuatu selain Allah berarti kamu telah berbuat syirik,, maka janganlah kamu menyekutukan Allah dengan jalan apapun juga baik dengan jalan kasar maupun dengan jalan halus, berjaga2lah selalu dan jangan berdiam diri, berhati2lah selalu dan waspadalah semoga kamu beroleh keselamatan,, segala kedudukan dan kebaikan yang kamu peroleh jangan kamu katakan bahwa ia datang dari kamu sendiri atau kepunyaan kamu yang sebenarnya, jika kamu diberi sesuatu atau kenaikan pangkat kedudukan janganlah kamu hebohkan kepada siapapun,, sebab ia dalam pertukaran suasana dari hari ke hari itu Allah selalu menampakkan keagungan-Nya dalam aspek2 yang senantiasa baru, dan Allah berada di antara hamba2Nya dengan hati2 mereka,, boleh jadi apa yang dikatakan sebagai milik kamu itu akan dilepaskan-Nya dari kamu, dan boleh jadi apa yang kamu anggap kekal itu akan berubah keadaannya,, sehingga jika hal itu terjadi kamu akan merasa malu kepada mereka yang kamu hebohkan itu,, maka lebih baik kamu berdiam diri simpan pemberian itu di dalam pengetahuan kamu saja dan tidak usah kamu sampaikan kepada siapapun,, jika kamu miliki sesuatu ketahuilah bahwa itu adalah karunia Allah bersyukurlah kepada-Nya dan mohonlah kepada-Nya supaya Dia menambahkan nikmat2Nya kepadamu, jika sesuatu itu lepas darimu maka Dia akan menambah ilmumu kesadaranmu dan kewaspadaanmu, Allah berfirman: 'Apa saja ayat yang Kami nashkhkan atau Kami jadikan manusia lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik dari padanya atau yang sebanding dengannya,, tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu? (QS. 2:106)',.
Oleh karena itu janganlah kamu mengira bahwa Allah tidak berkuasa atas segala sesuatu, janganlah kamu menduga bahwa ketentuan dan peraturan-Nya mempunyai kekurangan dan janganlah kamu merasa ragu akan janji-Nya,, contohlah Nabi besar Muhammad Saw ayat2 yang diwahyukan kepadanya dipraktekkan, dibaca di dalam masjid ditulis di dalam buku diambil dan ditukar dengan yang lainnya,, dan perhatian Nabi diarahkan kepada wahyu2 yang baru diterimanya yang menggantikan ayat2 yang telah lama, ini terjadi dalam masalah2 hukum yang dzahir,, berkenaan dengan masalah2 kebathinan ilmu dan kondisi kerohanian yang didapatinya dari Tuhan, beliau senantiasa berkata bahwa hatinya selalu diliputi dan beliau memohon perlindungan kepada Allah sebanyak 70x didalam 1 hari,, juga diceritakan bahwa sebanyak 100x dalam sehari Nabi dibawa dari 1 keadaan kepada 1 keadaan yang lainnya yang dengan itu beliau dibawa menuju peringkat yang paling dekat kepada Allah, Beliau mengembara ke alam yang maha tinggi sambil diselubungi oleh 'nur' dari satu peringkat kepada peringkat lainnya yang lebih tinggi,, tiap2 beliau menaiki satu peringkat maka peringkat yang di bawahnya itu tampak gelap jika dibandingkan dengan peringkat atas itu, semakin tinggi beliau naik semakin bersinarlah nur Allah meliputi hati sanubarinya,, Beliau senantiasa menerima pengarahan supaya memohon ampunan dan perlindungan Tuhan, karena sebaik2nya hamba Allah itu adalah mereka yang senantiasa memohon ampunan dan perlindungan Allah dan senantiasa pula kembali kepada-Nya,, ini dimaksudkan untuk menyadarkan kita bahwa kita ini mempunyai dosa dan kesalahan yang keduanya terdapat pada hamba2 Allah di dalam seluruh aspek kehidupannya, sebagai ahli waris Adam as, bapak seluruh manusia dan hamba pilihan Allah,, manakala kelalaian terhadap perintah Allah telah mengaburkan cahaya kerohanian Adam dan beliaupun menampakkan keinginannya untuk kekal hidup di surga berada di samping Tuhan, dan Tuhanpun berkehendak mengantarkan malaikat Jibril kepada beliau,, maka ketika itulah kehendak diri/ego beliau nampak kehendak Adam bercampur dengan kehendak Allah, oleh karena itu kehendak beliau dihancurkan keadaan pertama itu dihilangkan kedekatan kepada Tuhan di masa itu dihilangkan,, cahaya keimanan yang bersinar terang itu berubah menjadi pudar dan kesucian rohani beliau telah menjadi sedikit kotor,, kemudian Allah hendak memberikan peringatan kepada beliau menyadarkan beliau akan dosa dan kesalahannya, memerintahkannya untuk mengakui kesalahan dan dosanya serta meminta ampun kepada Allah,.
Adam berkata: 'Wahai Tuhan kami sesungguhnya kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihani kami sudah barang tentu kami termasuk dalam golongan orang2 yang merugi',, kemudian datanglah petunjuk kepada Beliau kesadaran untuk bertobat, pengetahuan tentang hakekat akibatnya dan ilmu hikmah yang tersembunyi di dalam peristiwa inipun tersingkaplah dengan kasih sayang-Nya menyuruh mereka supaya tobat,, setelah itu kehendak yang timbul dari Adam diganti dan keadaannya yang semulapun dirubah, maka diberikanlah kepadanya jabatan 'Wilayah' yang lebih tinggi serta diberi kedudukan di dalam dunia ini dan di akhirat kelak,, maka jadilah dunia ini sebagai tempat tinggalnya dan tempat keturunannya dan akhirat kelak adalah tempat kembalinya yang kekal abadi,. Jadikanlah Nabi besar Muhammad Saw seorang Rasul dan kekasih Allah, hamba-Nya yang pilihan itu dan Adam yaitu bapak seluruh manusia dan hamba pilihan Allah sebagai contoh dan tauladan,, contohlah mereka berdua di dalam hal mengakui kesalahan dan dosanya sendiri, di dalam meminta ampun kepada-Nya dan di dalam memohon pertolongan-Nya dari segala noda dan dosa,, dan contohlah mereka di dalam hal merendahkan diri kepada Allah karena manusia adalah mahluk yang lemah dalam segala halnya,."
Kitab Fatuhul Ghaib Dalam "Risalah 7" Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
================================
AT-TAFSIRU MINAL RISALATUL SABI'AH
---------------------------------
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah keturunan Rasulullah Saw yang ke 13, nasab ayah beliau sampai pada Hasan cucu Nabi,, dan nasab ibu beliau sampai kepada Husein yang juga cucu Nabi, beliau ulama Fiqh yang sangat dihormati dan bergelar Rajanya Para Wali dalam Tharekat dan Tasawuf,, serta dikenal juga sebagai ulama Sunni bermadzhab Hambali dan beliau pendiri Thariqah Qadiriyyah,.
Dalam kitab Fatuhul Ghaib pada Risalah 7 beliau telah menutur nasehat tentang Ilmu Bathiniyah, penjelasan beliau dalam pasal ini sangatlah detail untuk kita pahami,, hendaklah seseorang itu tidak menghendaki sesuatu kecuali Allah yang berkehendak, sebab kehendak yang tidak sesuai dengan kehendak Allah adalah kehendak Badaniyah,, barang siapa yang mengikuti kehendak Badaniyah maka rusaklah dirinya dan akan jauh dari Allah Swt, oleh karena itu patuhilah perintah Allah dan jauhi larangan-Nya agar hati selalu bersama Allah dan terhindar dari nafsu Badaniyah,, kemudian bertaqwalah kepada-Nya dan jangan pernah menyekutukan-Nya melalui kehendak diri sendiri karena itu tergolong kepada syirik,.
Sungguh syirik itu bukan menyembah patung saja, tetapi menuruti hawa nafsu serta menyekutukan-Nya itu juga termasuk syirik, apabila  memiliki kedudukan dan kebaikan maka jangan sombong kepada orang lain dan tidak boleh juga beranggapan bahwa itu datangnya karena diri sendiri,, sebab bisa saja apa yang di anggap milik sendiri suatu saat akan Allah ambil dan bisa jadi apa yang di anggap kekal akan berubah dan hal itu tentu membuat diri menjadi malu sendiri, sehingga lebih baik diri ini diam saat menerimanya dan bersyukurlah serta mohon ampunlah agar di tambahkan nikmat kepada diri ini,.
Mengenai ilmu kebathinan dan kondisi kerohanian yang di dapat Nabi Muhammad Saw dari Allah Swt, karena hatinya selalu di liputi dan memohon perlindungan kepada Allah sebanyak 70x dalam sehari,, ada juga riwayat lain menjelaskan memohon ampun sebanyak 100x sehari sehingga wajar memperoleh tingkatan yang paling dekat Allah Swt, Beliau mengembara ke alam yang Maha Tinggi yang di selubungi oleh Nur dari 1 peringkat ke peringkat lainnya,, semakin tinggi peringkatnya makin bersinarlah pula Nur Allah yang meliputinya,.
Nashihah Ustadz Muhammad Yusuf al-Minangkabawi Min Kitabul Fatuhul Ghaibi Fii Risalatul Sabi'ah
---------------------------------
 SHARE ALL GROUP
Pembahasan Sebelumnya Risalah 6
---------------------------------
Abu Mas'ud ra ra berkata Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya" (HR. Muslim no. 1893)
_____________________
_DAKWAH_AKHIR_ZAMAN_
[DMK-MAN] Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H