MADRASAH ISLAMIAH SOSMED
Republished: "Da'wah Masa Kini" wal "Majelis Akhwat Nusantara"
Pimpinan: "Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi"
FATUHUL GHAIB RISALAH 1
-----------------------
Telah berkata Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: "Ada 3 perkara yang wajib di perhatikan setiap Mu'min di dalam seluruh keadaan
1. Melaksanakan segala perintah Allah
2. Menjauhkan diri dari segala yang haram
3. Ridho dengan hukum dan ketentuan Allah
Ketiga perkara ini janganlah sampai tidak ada pada seorang Mu'min, oleh karena itu seorang Mu'min harus memikirkan perkara ini,, bertanya kepada dirinya tentang perkara ini dan anggota tubuhnya melakukan perkara ini,."
Referensi: Kitab Fatuhul Ghaib "Risalah 1" Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
""""""""""""""""""""""""""""""""""
AT-TAFSIRU MINAL RISALATIL ULA
-----------------------------
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah keturunan Rasulullah Saw yang ke 13, nasab ayah beliau sampai pada Hasan cucu Nabi,, dan nasab ibu beliau sampai kepada Husein yang juga cucu Nabi, beliau ulama Fiqh yang sangat dihormati dan bergelar Rajanya Para Wali dalam Tharekat dan Tasawuf,, serta dikenal juga sebagai ulama Sunni bermadzhab Hambali dan beliau pendiri Thariqah Qadiriyyah,.
Dalam kitab Fatuhul Ghaib di Risalah 1 beliau telah menuturkan bahwa setiap Mu'min harus memperhatikan 3 hal ini, baik dalam keadaan susah maupun senang atau sempit maupun lapang,, pendeknya dalam kondisi apapun itu jangan sampai mengabaikan 3 hal tersebut, bertanya kepada diri sendiri sebelum datang masanya diri akan di pertanyakan mengenai 3 hal tersebut,.
Ke tiga hal itu adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi diri dari segala yang haram serta ridho dengan hukum dan ketentuan Allah, menjalani perintah Allah Swt itu sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan,, karena Allah tidak membebani seseorang jika tidak sesuai dengan kemampuan atau kesanggupan orang tersebut, misalnya saja tidak sanggup sholat berdiri maka boleh dengan cara duduk,, atau ia tidak sanggup puasa Ramadhan karena sudah lanjut usia maka cukup bayarkan fidyah ketika selesainya bulan Ramadhan,.
Demikian di dalam hal mengenai perintah Allah, tetapi masalah larangan sanggup maupun tidak atau mampu maupun tidak,, kita di tuntut untuk wajib meninggalkannya, misalnya saja dilarang berjudi maka wajib hukumnya tidak melakukan judi baik di dalam bentuk online maupun tidak,, atau Allah telah haramkan riba maka sanggup maupun tidak dan mampu maupun tidak kita wajib untuk menghindarinya, ataupun di larang pergi dan percaya kepada dukun maka jangan sekali2 melarikan persoalan hidup pada dukun,.
Berikutnya setiap Mu'min harus ridho dengan hukum2 Allah, baik hukum yang bersifat wajib maupun hukum yang haram,, jangan sekali2 berkata kenapa ini wajib kenapa harus haram, karena dapat menyebabkan hati ini tidak ridho dengan apa yang telah Allah hukumi,, kemudian tiap Mu'min harus ridho dengan ketentuan atau ketetapan Allah, karena hal ini merupakan salah satu rukun iman yang kita sebut dengan Qhada dan Qhadar,, rusaklah keimanannya seseorang itu apabila ia tidak ridho dengan ketetapan dari Allah terhadap dirinya,.
Mari kita sama2 memahami dan mengamalkan 3 hal ini dalam kehidupan masing2, mudah2an apa telah dan akan kita lakukan mengantarkan kita kepada Ridho dan Rahmat Allah,, semoga Allah selalu senantiasa memberikan kita taufiq dan hidayah supaya selalu berada dalam jalan yang lurus,.
an-Nashihah Ustadz Muhammad Yusuf al-Minangkabawi Min Kitabul Fatuhul Ghaibi Fir Risalatil Ula
--------------------------------
 SHARE ALL GROUP
--------------------------------
Abu Mas'ud ra berkata bahwa Rasulullah Saw telah bersabda: "Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya" (HR. Muslim no. 1893)
~_____________________________________~
DAKWAH AKHIR ZAMAN
 ~_ [DMK-MAN] ~
