Wahai para suami maupun calon suami, istri bukanlah seorang pembantu yang di perintah2 sesuka hati. Tidak seharusnya dibebani semua tanggung jawab yang bukan bagian dari kewajibannya, ia bisa membantu suami tapi bukan berarti di perintahkan seperti pembantu. Andaikan kita para suami ini tau bagaimana rumah tangganya Rasulullah Saw, pasti banyak hal yang harus kita lakukan dalam rangka memperbaiki rumah tangga ini menuju Sakinnah Mawaddah Warahmah.
Misalnya Rasulullah Saw mengerjakan apa yang bisa Beliau kerjakan membantu istri di rumah tangga, Beliau Saw menjahitkan pakaian sendiri kemudian juga membantu pekerjaan istri di sisa waktu luang. Namun tetap keluar dari mulutnya yang mulia itu kalimat "baiti jannati" rumahku surgaku, oleh sebab itu mari kita perlakukan istri layaknya seperti kita memperlakukan diri sendiri.Â
Karena istri adalah amanah yang Allah titipkan dan itu kita sanggupi dalam Sighat Nikah, begitu pula dengan anak2 kita yang telah di lahirkannya juga sebagai amanah Allah yang akan di pertanggung jawabkan.
Andaikan kita tidak mampu membuatnya tersenyum sekurang2nya janganlah sakiti hatinya, baik dengan sikap kita maupun dengan ucapan dan lain sebagainya. Andai tidak mampu untuk membuatnya bahagia sekurang2nya kita tidaklah membuatnya berduka, jika tidak mampu membawanya jalan ke Syurga tetapi sekurang2nya tidak menjerumuskannya ke dalam Api Neraka. Sekali lagi ia adalah amanah bagimu yang punya hak atas dari dirimu, maka dari itu jadikan pelengkap hidup  penyempurna agama bagimu.
Mulianya seorang istri di sisi Allah Swt itu tergantung ke shalehannya yang engkau bimbing, maka bimbing istrimu menjadi wanita shalehah dengan begitu baru bisa ditemukan kebahagiaan di dalam rumah tangga. Ingatlah firman Allah Swt yang artinya:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (QS. ar-Rum: 21)
Maka dari itu berilah perlakuan yang baik kepadanya sebagaimana perlakuan baik yang kau inginkan, pergaulilah dengan cara baik juga sesuai perintah Allah Swt dalam QS. an-Nisa' ayat 19. Muliakan ia seperti Nabi Saw memuliakan mereka sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah: "Berbuat baiklah kalian kepada istri karena dia diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Kalau engkau meluruskannya berarti engkau akan mematahkanya, namun jika engkau biarkan maka dia akan selalu bengkok. Oleh karena itu berbuat baiklah kalian kepada para istri". (HR. al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 1468)
Bahkan keimanan itu juga terkait dengan akhaq kepada istri, sebagaimana dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda yang artinya: "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, sebaik-baik kalian yang paling baik terhadap istrinya." (HR. Ahmad no. 250, Abu Dawud no. 4682 dan Tirmidzi no. 1162)
Sebagai penutup dari postingan ini, mari kita ingat kembali firman Allah Swt:
"Wahai orang-orang yang beriman, Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. at-Tahrim: 6)
LIHAT JUGA KAJIAN RUMAH TANGGA SEBELUMNYA MENGENAI NASEHAT UNTUK ISTRI LEWAT LINK BERIKUT INI:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H