Mohon tunggu...
Dakwah Masa Kini
Dakwah Masa Kini Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi

Da'wah Masa Kini merupakan komunitas Majelis Ilmu yang di pimpin langsung oleh Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi dengan Whatsapp 085376542518, komunitas ini berdiri sejak tahun 2017 dengan anggota dari kaum pelajar maupun orang dewasa dan muallaf maupun islam secara keturunan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Rumah Tangga Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi: Pernikahan

12 Februari 2022   16:13 Diperbarui: 12 Februari 2022   16:33 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hendaklah seorang Muslim yang sudah berumah tangga itu sadar bahwa tujuan dari pernikahan yang utama itu bukan mendapat keturunan, dan tidak juga untuk sekedar kesenangan semata karena Syahwat duniawi,, melainkan tujuan utamanya pernikahan itu adalah menyempurnakan Ibadah kepada Allah Swt, hal ini yang harus kita tanamkan hendaknya di dalam diri kita masing2,, supaya kita tidak mengabaikan tujuan utama ini walau sibuknya rutilitas keluarga, meskipun selaku istri yang sibuk mengurus rumah tangga dan begitu juga dengan suami,, sibuk mencarikan nafkah untuk keluarga namun kewajiban tetap kepada Allah Swt, dan kesibukan utamanya suami istri itu adalah menegakkan Aqidah keluarga dan Saling Menasehati kepada hal yang baik sebagaimana tuntunan Agama:

"Wahai orang2 yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,, penjaganya malaikat2 yang kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,." (QS. at-Tahrim: 6)

Bahkan misi pernikahannya umat Islam adalah supaya seluruh anggota keluargan selamat dunia dan akhirat, maka dari itu jangan sampai ada salah satu yang anggota keluarganya yang selamat di dunia saja,, tetapi hancur di akhirat karena azab neraka ulah melalaikan Haq Allah untuk di Sembah, jadi kita sangat perlu menasehati keluarga masing2 tentang misi ini agar selamat dunia dan akhirat,, kita bayangkan di dunia sekarang saja tidak berkumpul dengan keluarga mungkin bersedih, apalagi kelak terpisah dari mereka karena suami atau istri dan anak kita mampir di neraka,, padahal suami isteri dan anak Allah jamin mereka akan berkumpul kembali di Syurga-Nya jika Shaleh/ah:

"Surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya bersama orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan2 dan anak cucunya,, sedang para malaikat masuk ke tempat2 mereka dari semua pintu,." (QS. ar-Ra'd: 23)

Maka dari itulah kebanggaan suami istri yang sebenarnya bukan terletak kepada harta dan jabatan, tidak juga gelar dan ketenaran karena hal ini hanyalah kesenangan dunia,, tetapi sejatinya kebanggaan suami istri yang hakiki yaitu keshalehan keluarganya itu, sebagaimana Nabi Ya'qub berwasiat kepada anak2nya tentang kesholehan yang di abadikan Allah Swt dalam Kitab Suci:

"Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya'qub, ketika dia berkata kepada anak2nya: 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku?'. Anaknya menjawab: 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim Ismail dan Ishak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya berserah diri kepada-Nya',." (QS. al-Baqarah: 133)

Perjalanan hidup memang tidaklah selalu baik karena roda kehidupan berputar, suka duka dalam keluarga itu biasa dan kita memiliki tangis tawa masing2 yang berbeda dengan keluarga lain,, namun jangan pernah menyerah apalagi tergoda dengan bisikan dan rayuan Syetan untuk menceraikan pasangan, tingginya tingkat perceraian itu karena kalah dengan tipu dayanya Syetan yang memang suka dengan perceraian,, kita harus yakin bahwa setiap keluarga pasti akan mendapatkan ujian dari arah berbeda2 dengan cara yang berbeda juga, makanya kita harus yakin pula bahwa kesabaran dari lulus ujian itu pahalanya sangatlah besar:

"Wahai orang2 yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung,." (QS. ali-Imran: 200)

Terakhir yang harus kita pahami yaitu cinta sejati suami isteri ketika saling menerima kekurangan pasangannya itu, mereka saling mengisi dan saling menutupi kekurangan dari pasangannya,, bukan saling menuntut maupun saling menyalahkan dan membuka kekurangan masing2, cinta sejati itu ketika pasangan kita bahagia meskipun itu makan ala kadarnya karena ia menerima apa adanya,, semoga saja kita pasangan yang dapat membahagiakan pasangan masing2 dan mari amalkan doa berikut ini:

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang2 yang bertakwa,." (QS. al-Furqan: 74)

--------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun