Mohon tunggu...
Daku Ananta
Daku Ananta Mohon Tunggu... Buruh - Penulis

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalanan Masa dan Harapan

9 Agustus 2024   18:51 Diperbarui: 9 Agustus 2024   19:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gurun pasir berbukit nan berbatu
Curah hujan kurang berjatuh membasahi
Kering keriput tampaklah selalu
Setiap insan sesama menyayangi.

Melengkung bentangan gurun
Wajah-wajah membentuk tanjakan
Sedikit asa diberi penghidupan
Namun senantiasa mencerahkan.

Dekapan nestapa tiada henti
Tatkala sunyi jawab-berseri menerpa
Beberapa kurun telah dilalui
Sekian lama menanti barulah tiba.

Bangunan kian bermegah-megahan
Subur bertumbuh hijau tanaman
Bagai kenikmatan di akhir zaman
Konon tertuliskan dalam catatan.

Ibu, dahulu keinginan buah hati
Ke negeri seberang menuntut ilmu
Tetapi semesta belum berdamai
Apakah daya lisan bak membisu!

Rojo, 23 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun