Untuk itu pengolah makanan berbasis lokal perlu menemukan cara terbaik untuk menjaga modal kerja yang terkendali dan meningkatkan daya saing nya di tengah-tengah intensifikasi perdagangan regional.Â
Sementara itu keberadaan UMKM berada di bawah tekanan besar atas permintaan kenaikan upah, termasuk tarif listrik, dan suku bunga pinjaman.Â
Mereka pun dihadapkan pada rendah nya tingkat efisiensi operasional dan konsumsi energi, sedangkan peralatan baru masih belum mampu dioptimalkan secara baik padahal salah satu cara untuk mengembangkan bisnis ini adalah dengan mengurangi tekanan biaya, selain itu di sisi lain nya pun perlu untuk menemukan cara memperkuat kualitas dan branding produk lokal baik di pasar domestik Indonesia maupun di pasar regional ASEAN.
Fakta lain nya yang ada di tengah-tengah masyarakat adalah masih banyak yang mengasosiasikan kualitas yang lebih tinggi dengan memperhatikan merk dagang dari negeri asing dibandingkan dengan merek lokal, terutama untuk kebutuhan makanan bayi dan anak-anak.
Dukungan terhadap industri pengolahan pangan
Dukungan produksi pangan terhadap industri pengolahan pangan di Indonesia sangatlah penting dan saling melengkapi.
Produksi pangan yang memadai dan berkelanjutan menjadi fondasi bagi industri pengolahan pangan untuk berkembang, beberapa poin penting terkait dukungan hal tersebut adalah ketersediaan bahan baku yang cukup bagi industri pengolahan, untuk kualitas bahan baku pun tidak serta merta karena aspek kebutuhan dan langsung di olah tetapi juga perlu dilakukan kontrol yang baik agar Kualitas bahan baku tidak menghambat proses produksi dan menurunkan kualitas produk akhir.
Dengan bahan baku yang terkontrol dapat memungkinkan industri untuk memproduksi berbagai macam produk olahan pangan dalam jumlah besar atau mass production, kemudian di tambah dengan perlunya diversifikasi produk untuk memenuhi minat keragaman komoditas pangan yang dihasilkan, dan ini memungkinkan industri pengolahan untuk menciptakan produk-produk olahan baru yang lebih beragam dan inovatif, sesuai dengan selera konsumen.
Namun ada hal penting yang juga jangan dilupakan adalah peningkatan nilai tambah, industri pengolahan pangan harus berperan dalam meningkatkan nilai tambah dari hasil produk pertanian dan ini bisa dilakukan melalui fleksibilitas proses pengolahan yang mampu mengubah bahan baku mentah menjadi produk jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan berorientasi pada peningkatan nilai tambahnya.
Dan tentunya hal utama dari produk jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan berorientasi pada peningkatan nilai tambah ini adalah dengan tetap memperhatikan peluang dan penciptaan lapangan kerja, di mana dengan beriringan ada nya pertumbuhan industri pengolahan pangan pun tetap memberikan keleluasaan untuk membuka lapangan kerja baru, baik di sektor pertanian maupun industri pengolahan itu sendiri, sehingga dengan beriringan pertumbuhan pada posisi industri pengolahan pangan juga tidak melupakan kontribusi utama nya pada penyerapan tenaga kerja secara baik.
Dan dalam hal terpenting nya adalah produksi pangan tetap bisa secara utuh berperan dalam negeri untuk memperkuat daya dukung yang berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, dan mengurangi ketergantungan impor pangan serta menjaga kestabilan sosial.