Mohon tunggu...
Dadan K Ramdan
Dadan K Ramdan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Pangan

Pegiat Pangan di sekitar Jawa Barat dan fokus pada pengembangan human capital ekosistem komunitas usaha komoditas pangan berbasis digital yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Program Usaha yang Menghantui Petani Di Pedesaan

8 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 9 Januari 2025   10:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa obrolan dengan para penggarap lahan di saung - saung desa pinggiran hutan, dan para petani di sawah marginal serta tadah hujan dan lahan kritis. 

Muncul nada pernyataan yang setidak nya cukup menyesakan dada, tetapi juga bangga pada mereka.

Bagaimana tidak ...?, 

Jika kedatangan kita bertemu dengan mereka bukan nya mendapatkan sambutan meriah atau minimal senyuman yang menentramkan, tetapi malah belum apa - apa sudah muncul ungkapan nada kesal dan kecewa. 

Coba saja bayangkan ... kenalan saja belum..., dan bahkan baru akan berkenalan, selain itu bertemu saja baru saat itu, tapi kahadiran kita malah di sambut dengan cercaan serta umpatan kekesalan dan kekecewaan yang sangat membekas dan mendalam keluar dari ungkapan mereka. 

Alasan nya banyak dan terjadi dihampir setiap warga penggarap di pedesaan - pedesaan, sebut saja salah satu diantaranya bernama dengan panggilan mang XX, 

Dia adalah seorang penggarap lahan cibungur di kecamatan bungursari Kab. Purwakarta.

Nada ungkapan nya seperti ini "Geus lah... ari kira - kira datang rek mere karipuh mah, ngajaredog weh di imah, teu kudu ngarurus aing sagala, da aing ge bisa ngurus usaha jeung diri sorangan",

Nada seperti itu dalam bahasa sunda sungguh sangat menyesakan dada si pendengar nya, 

Dan jika dimasukan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih begini "sudah lah kalau sekira nya mau ngasih beban yang merepotkan, tidak usah ngurusi orang lain, karena kami bisa hidup dan mengurus diri sendiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun