Mohon tunggu...
Daisy Herapuspitasari
Daisy Herapuspitasari Mohon Tunggu... -

journalist & amateur photographer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Internet Lahirkan Jurnalisme Online

19 April 2012   04:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:26 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_172525" align="aligncenter" width="400" caption="sumber : www.paidonlinewritingjobs.com"][/caption]

Klik! Begitulah bunyi ampuh yang akan mengantarkan kita pada jutaan informasi dari berbagai penjuru dunia. Ya, Internet kini memang menjadi media informasi yang paling populer. Cepat, mudah, murah serta dapat diakses dimana dan kapan pun membuat orang tidak perlu repot-repot lagi untuk membeli koran setiap pagi, atau meluangkan waktu untuk menonton TV. Dengan Internet, informasi apapun yang ingin kita ketahui dapat langsung diakses. Namun, belakangan ini Internet tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi saja. Melalui Internet, siapapun kini dapat ikutserta menyebarkan informasi.

Internet Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi informasi telah mencapai puncaknya. Informasi kini tidak lagi hanya dapat diakses pada media-media konvensional saja, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dll. Internet hadir sebagai pilihan baru dalam mengakses informasi. Hadirnya Internet mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat. Sampai akhirnya pada saat ini Internet telah menjadi bagian hidup dari setiap orang yang sulit untuk dipisahkan. Hmm, apakah sebenarnya Internet itu? Bagaimana ia bisa ada?

Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet), Internet sesungguhnya merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, yang membuat kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Sejak saat itulah Internet mulai berkembang pesat dan akhirnya menjadi populer sampai sekarang.

Sebagai media informasi, Internet tentunya memiliki keunggulan-keunggulan yang membuatnya disukai oleh para penggunanya, diantaranya (Darmadi, Margantoro, Oetomo, 2006 : 104) :

1. Instalasinya yang sangat mudah dilakukan baik dari segi peralatan maupun perangkat lunaknya. Siapapun bisa mendapatkan peralatan pendukung Internet, baik hardware maupun software, dengan sangat mudah dan banyak diantara kita juga sudah bisa merakit sendiri perangkat-perangkat tersebut.

2. Proses biaya dan berlanggannya semakin mudah dan murah. Saat ini telah banyak modem yang dijual dipasaran dengan harga terjangkau, sehingga tidak dapat dipungkiri bila hampir semua orang dapat memilikinya.

3. Internet juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang sangat luas dan dalam. Lewat Internet, khususnya dari fasilitas newsgroup dan mailing list, seorang jurnalis dapat memperoleh sumber berita dari berbagai komunitas dari seluruh dunia, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Wawancara dengan narasumber pun kini dapat dilakukan dengan fasilitas chatting dan video conference sehingga tidak perlu repot lagi untuk mengatur waktu bertemu.

4. Internet memiliki kemampuan layanan multimedia yang dapat mendukung penyajian informasi dalam bentuk visual maupun animasi dan video. Jadi tanpa harus menonton televisi pun, kita sudah bisa melihat video tentang suatu peristiwa tertentu di Internet.

Jurnalisme Online

Munculnya teknologi Internet membawa pengaruh besar pula bagi perkembangan media. Sejak adanya Internet, lahir suatu media baru yang perlahan mulai menggantikan media-media konvensional. Media baru tersebut tak lain ialah Jurnalisme Online. Ya, aliran jurnalisme ini memanglah sedikit berbeda dengan aliran jurnalisme pada umumnya. Kalau biasanya dibutuhkan waktu cukup panjang untuk mempublish atau mencetak suatu berita, kini dengan adanya Jurnalisme Online peristiwa yang baru saja terjadi pun bisa langsung menjadi berita yang dapat dipublish pada saat itu juga. Dilihat dari pengertiannya, Jurnalisme Online sendiri adalah “...tipe baru jurnalisme karena memiliki beberapa karakteristik dan fitur yang berbeda dengan jurnalisme tradisional. Jurnalisme Online mengemuka dalam hal teknologi dan berbagai fitur unik yang menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita.” (http://sulfikar.com/jurnalisme-online.html). Lahirnya jurnalisme online ditandai dengan munculnya berbagai aplikasi surat kabar elektronik (e-News), tabloid elektronik (e-Tabloid) dan majalah elektronik (e-Magazine). Kompas.com, detik.com, tabloidnova.com, okezone.com, bernas.co.id adalah contoh media online yang dapat kita jumpai di dunia maya. Media tersebut tentunya menyediakan berbagai informasi terkini yang dapat diakses kapan pun dan dimana pun.

Keunggulan

Jurnalisme online memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya lebih unggul daripada yang lainnya. Karakteristik tersebut seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005), antara lain :

1. Audience Control. Jurnalisme Online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya 2. Nonlienarity. Jurnalisme Online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami 3. Storage and Retrieval. Online Jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience 4. Unlimited Space. Jurnalisme Online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya. 5. Immediacy. Jurnalisme Online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience 6. Multimedia Capability. Jurnalisme Online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience 7. Interactivity. Jurnalisme Online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita. (http://detikinet.wordpress.com/2006/05/14/keuntungan-karakteristik-jurnalisme-online/) Jurnalis Baru

Masuknya Internet dalam dunia jurnalistik rupanya telah membawa dampak yang besar bagi para jurnalis sendiri. “Kehadiran Internet telah semakin memperpendek siklus berita tersebut. Hal ini terjadi, karena Internet menyediakan fasilitas untuk meng-update dan meng-upload berita dengan mudah, sehingga hanya dalam hitungan menit berita dapat segera tersaji...” (Darmadi, Margantoro, Oetomo, 2006 : 108). Adanya fasilitas itu membuat kerja jurnalis menjadi lebih mudah dan cepat. Jurnalis tidak lagi harus mempaparkan keseluruhan kejadian yang diliputnya, cukup yang terpenting saja yang ditulis dalam berita.

Kemudahan dalam menulis berita ini ternyata membuka peluang besar bagi kaum awam untuk ikut menjadi jurnalis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kemampuan melaporkan, menulis dan menyunting yang seadanya, siapapun mendadak bisa menjadi jurnalis. Ya, hanya dengan bermodalkan koneksi Internet, kini siapapun dapat menyebarkan informasi apapun. Caranya pun terbilang cukup mudah. "Hanya dengan meng-update status lewat Facebook atau Twitter, seseorang sudah dapat memberitakan apa yang telah terjadi kepada khalayak. Atau cukup dengan hanya memotret suatu kejadian lewat ponsel dan kemudian menyebarkannya lewat media sosial tersebut, foto tersebut sudah bernilai jurnalistik, sehingga kini setiap orang menghasilkan sebuah foto jurnalistik, tanpa harus menjadi wartawan foto profesional"  (The Future of News, 2009 : 3). Selain media sosial, ada pula fasilitas pendukung lainnya seperti blog, atau akun khusus bagi citizen journalist seperti Kompasiana, yang memungkinkan setiap orang untuk memaparkan sebuah berita secara lebih lengkap.

Konten

Terlepas dari semua keunggulan yang dimiliki oleh Jurnalisme Online, terdapat satu hal yang bisa jadi merupakan kelemahannya, yaitu konten. Konten dari berita-berita online masih belum dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keakuratannya. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan untuk memberitakan suatu peristiwa secara cepat, sehingga tidak memungkinkan bagi si jurnalis untuk melakukan crosscheck, apalagi wawancara mendalam. Berita-berita yang telah di-publish biasanya hanya sebatas di permukaan saja. Peristiwa yang dipaparkan hanya sekedar apa yang terjadi, pemaparan lebih lanjut seperti mengapa dan bagaimana terjadi tidak dijelaskan secara rinci. Pada akhirnya, audienslah yang terkena imbasnya. Kekeliruan informasi berpotensi untuk diterima audiens, sehingga bila seharusnya mereka mendapatkan informasi yang benar, tetapi malah justru mendapatkan informasi yang keliru. Walaupun bisa dilakukan ralat, tetapi kebanyakan dari mereka biasanya jarang sekali untuk membuka kembali situs berita online yang tadi mereka baca, sehingga kemungkinan besar mereka tidak membaca ralat tersebut. Jurnalisme Online merupakan sebuah inovasi yang memadukan teknologi Internet dengan kegiatan jurnalistik. Walaupun terlihat memiliki banyak keunggulan, ia tetaplah memiliki kelemahan. Oleh karena itu, jurnalis hendaknya benar-benar mempersiapkan dengan cermat dalam mengolah dan menilai layak atau tidaknya berita yang akan disajikan. Selain itu, kita sebagai audiens pun juga harus cermat-cermat dalam memilih informasi yang masuk, karena bisa saja informasi tersebut malah justru menyesatkan kita.

Referensi :

Darmadi, Bambang Z.; Margantoro, Y.B ; Oetomo, Budi Sutedjo Dharma.2006.Mahir Berjurnalistik.Yogyakarta : Amara Books.

2009.The Future of News.New York : The Porter Novelli

Wikipedia, 2012, Internet, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Internet

Wikipedia, 2012, Sejarah Internet, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet

Sulfikar, 2012, Jurnalisme Online, diakses dari http://sulfikar.com/jurnalisme-online.html

Donnybu, 2006, Keuntungan (Karakteristik) Jurnalisme Online, diakses darihttp://detikinet.wordpress.com/2006/05/14/keuntungan-karakteristik-jurnalisme-online/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun