Perbincangan yang terus hangat selama masa pandemi ini adalah bagaimana kita menyikapi kondisi saat ini. Berbagai tulisan yang kita baca terkadang hanya membuat kita menjadi semakin bingung dan akhirnya tanpa kita sadari hanya akan melemahkan kita.Â
Untuk itu perbincangan tentang imunitas dan cara meningkatkannya selalu menjadi topik untuk diperbincangkan, tulisan ini sedikit menambah wawasan tentang Imunitas dan bagaimana hubungannya dengan konsumsi protein hewani.
Sistem imun merupakan sistem yang kompleks dengan berbagai peran ganda dalam usaha menjaga keseimbangan tubuh, menggunakan komponennya yang beredar keseluruh tubuh untuk mencapai sasaran yang jauh dari pusat.Â
Untuk melaksanakan fungsi imunitas, di dalam tubuh terdapat suatu sistem yang disebut dengan sistem limforetikuler yang diketahui merupakan system kendali dari semua mekanisme respons imun.Â
Mekanisme ini bersifat faali yang melengkapi manusia dan hewan dengan suatu kemampuan untuk mengenal suatu zat yang asing baginya, yang selanjutnya tubuh akan mengadakan tindakan dalam bentuk netralisasi, melenyapkan atau memasukkan ke dalam proses metabolisme yang dapat menguntungkan dirinya atau menimbulkan kerusakan jaringan tubuh sendiri. Respon imun dikategorikan non spesifik dan spesifik.
Sejumlah organ limfoid dalam tubuh baik manusia maupun hewan, seperti kelenjar timus, kelenjar limfa,, tonsil serta beberapa sel diluar organ limfoid seperti yang terdapat pada dinding usus, saluran napas dan urogenital, sumsum tulang dan jaringan darah, menunjang kerjanya sistem imun, sehingga dalam keadaan tanpa gangguan metabolisme tubuh akan berjalan normal. Organ organ ini akan bekerja baik sendiri sendiri, berpasangan ataupun bersama dalam membangun pertahanan, homeostasis dan perondaan.
Penyimpangan fungsi sistem imun dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya faktor metabolik yang disebabkan gangguan hormonal, Â faktor lingkungan oleh gaya hidup yang tidak sehat, faktor anantomi seperti terjadinya kelainan pada kulit dan selaput lendir, faktor fisologis, misalnya produksi getah lambung berlebihan, faktor umur dengan kemunduran biologik yang bisa diamati pada orangtua, juga pada hewan kesayangan yang sudah tua. Faktor mikroba merupakan faktor yang secara nyata mempengaruhi sistem imun kita, untuk itu diperlukan antinya, yaitu antibiotik.
Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sistem imun, karena apabila dalam makanan yang dikonsumsi tidak mengandung zat nutrisi yang cukup dan seimbang, maka keadaan ini akan menyebabkan seperti yang sering kita dengar atau baca 4L (letih, lemah, lesu, lelah), sekarang sering dijadikan 5L, ditambahkan dengan lalai.Â
Hal yang menjadi penting disini adalah apa yang dimaksud dengan Nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dimakan, dan apa saja komponennya.
Tubuh membutuhkan enam komponen dasar bahan makanan (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air) yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh.Â
Kekurangan gizi merupakan penyebab utama timbulnya imunodefisiensi. Komponen utama adalah protein, namun tanpa keseimbangan dengan komponen lainnya juga tidak akan berarti banyak dalam sistem imun.
Protein ini merupakan makromolekul yang komponen utamanya asam amino rantai panjang yang dirangkai dengan banyak ikatan yang disebut ikatan peptida. Dari sekitar 500, ada 20 yang menjadi penyusun protein, hanya 9 yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia  jadi harus didapatkan dari luar, misalnya makanan.Â
Oleh karena itu protein dibutuhkan untuk memperbaiki atau mempertahankan jaringan, pertumbuhan, dan membentuk berbagai persenyawaan biologis aktif tertentu.Â
Protein dapat juga berfungsi sebagai sumber energi dan dibutuhkan pada reaksi imunologis, Protein merupakan kunci nutrisi penting yang berguna untuk pembentukan sel-sel baru dalam tubuh, mempengaruhi kerja enzim, hormon, dan kekebalan tubuh.Â
Dua macam protein yang harus dikenal, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani merupakan persenyawaan organik terbanyak dalam otot daging, serta cairan tubuh seperti darah, susu, dll, sedangkan protein nabati yang didapatkan pada buah/biji, daun, akar tumbuhan.Â
Semua bahan makanan yang disebutkan diatas tersedia di pasar yang jika dimasak menjadi makanan dengan menu favorit akan menjadi santapan yang berguna.
Protein hewani bagi tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena menyediakan asam amino esensial, membangun jaringan tubuh dan pembentukan darah, mendukung kerja sistem syaraf dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.Â
Sering kita mendapat pertanyaan: Apakah makanan berprotein tinggi baik untuk sistem imun? Beberapa jawaban sederhana dapat diberikan. Pembangkit sistem kekebalan tubuh seperti antibodi dan sel, bergantung pada protein.Â
Protein sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh dan melawan infeksi virus dan bakteri. Kekurangan protein dalam makanan dapat menyebabkan gejala kelemahan, kelelahan, apatis dan sistem imunitas yang buruk.
Dari ulasan diatas, dapat dilihat kondisi gizi seseorang akan berpengaruh terhadap sistem imun seseorang atau hewan, dan pentingnya komponen protein dalam bahan makanan yang akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh, kekurangan gizi merupakan penyebab utama timbulnya imunodefisiensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H