Mohon tunggu...
Daisy Daisy
Daisy Daisy Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Specialist

Food Science & Technology graduate, passionate in food, culinary, and cooking!

Selanjutnya

Tutup

Home

Kenali Jenis Jenis Kebakaran dan Cara Penanganannya

2 Juli 2024   16:57 Diperbarui: 3 Juli 2024   08:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebakaran termasuk bencana yang menimbulkan kerugian material besar dengan resiko tinggi terhadap keselamatan. Ketika terjadi kebakaran kecil, pencegahan bisa dilakukan dengan cepat bila mengetahui cara penanganan yang tepat. 

Untuk itu, dalam artikel ini kita akan membahas apa saja jenis jenis kebakaran dan solusi yang tepat. Dengan demikian, kamu bisa lebih tanggap ketika menghadapi situasi darurat seperti kebakaran. 

Jenis Jenis Kebakaran

Terdapat beberapa klasifikasi atau kelas kebakaran berdasarkan penyebabnya. Tiap jenis kebakaran ini membutuhkan cara penanganan yang berbeda untuk memadamkan api. Nah, berikut penjelasannya. 

1. Kebakaran Kelas A (Bahan Padat) 

Jenis kebakaran ini disebabkan oleh benda padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, kain, dan plastik. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan alat pemadam api dengan label Kelas A. Biasanya, alat pemadam kebakaran kategori ini berupa air atau busa. Selain menggunakan APAR busa, fire blanket juga cukup efektif untuk memadamkan api atau kebakaran kecil kelas A. 

2. Kebakaran Kelas B (Bahan Cair dan Gas) 

Kebakaran Kelas B terjadi akibat bahan cair dan gas seperti bensin, minyak, gas elpiji, atau cat. Kasus yang paling umum terjadi adalah kebocoran gas elpiji. Contoh lainnya adalah kebakaran akibat penyimpanan bahan kimia yang kurang tepat. Untuk menangani kategori kebakaran ini, kamu memerlukan APAR kelas B berupa busa, CO2, dan serbuk kimia. Hindari memadamkan api dengan air karena bisa menyebarkan cairan mudah terbakar dan justru akan memperluas kebakaran. 

3. Kebakaran Kelas C (Listrik) 

Sumber: Pemadam Api
Sumber: Pemadam Api

Jenis jenis kebakaran yang berikutnya yaitu akibat percikan listrik, biasanya terjadi pada perangkat elektronik atau panel listrik. Untuk kategori kebakaran ini, usahakan untuk matikan sumber listrik terlebih dulu, lalu gunakan APAR ketegori C yang berupa serbuk kimia atau CO2. 

4. Kebakaran Kelas D (Logam) 

Selanjutnya, kebakaran kelas D yaitu jenis kebakaran yang melibatkan logam mudah terbakar. Tipe kebakaran ini rawan terjadi di lingkungan industri dan laboratorium yang banyak menyimpan logam reaktif. Adapun jenis logam yang dapat terbakar seperti magnesium, titanium, aluminium. 

Dalam mengatasi kebakaran kelas D, hindari menggunakan pemadam api dari air atau busa karena beberapa logam reaktif terhadap air. Jenis APAR yang tepat yaitu mengandung serbuk kimia seperti natrium klorida (garam) atau bubuk grafit. 

5. Kebakaran Kelas K (Minyak)

Sumber: Fire Solution
Sumber: Fire Solution

Jenis kebakaran yang terakhir yaitu kelas K yang melibatkan minyak dan lemak masak. Umumnya, Kebakaran Kelas K banyak terjadi di dapur restoran dan menyala di penggorengan akibat suhu minyak terlalu tinggi. APAR yang tepat untuk memadamkan api adalah bahan kimia basah. Penggunaan air justru tidak tepat untuk memadamkan api karena bisa menyebabkan minyak terpercik dan membuat kebakaran semakin besar. 

Tips Menghadapi Kebakaran 

Bahaya kebakaran memang terkadang tidak bisa diprediksi. Tapi, kamu bisa lebih waspada dan mempersiapkan diri lebih baik bila mengikuti tips berikut. 

1. Identifikasi Jenis Kebakaran 

Ketika berada di sekitar lokasi kebakaran, terutama di rumah, langkah pertama yang paling penting adalah mengetahui jenis kebakaran dan pemicunya. Dengan demikian, kamu bisa menentukan cara pemadaman api yang tepat. 

2. Gunakan APAR yang Sesuai 

Pastikan jenis APAR yang kamu gunakan sesuai dengan kelas kebakaran. Bila tidak, justru akan semakin memperparah kondisi. 

3. Tetap Tenang 

Meskipun situasi memang membuat panik, usahakan tetap mengatur pernapasan dengan baik agar tidak kehabisan oksigen. Kemudian, lakukan upaya penyelamatan dengan cepat dan tepat.  

4. Panggil Bantuan 

Segera hubungi petugas pemadam kebakaran bila kebakaran tidak bisa diatasi sendiri. Bantuan profesional sangat diperlukan untuk mencegah kebakaran yang lebih besar. 

5. Evakuasi 

Hal paling utama adalah menyelamatkan diri dan membantu evakuasi orang lain. Sebaiknya tidak mementingkan harga benda dalam proses evakuasi, terutama bila area kebakaran semakin berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun