Mohon tunggu...
herdaisnita nita
herdaisnita nita Mohon Tunggu... -

PNS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayang dalam Harap

10 Februari 2011   19:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:43 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam semakin larut, anak-anakku telah pulas dalam mimpi mereka..mungkin mereka bermimpi ketemu bapaknya. kesendirian ini begitu menyiksa, saat sepi mendera dalam hati,saat rindu bergejolak,saat sedih tak dapat kutahankan..bulan ini genap 8 tahun kesendirianku..melewati sunyi, menjalankan rasa sepi ku dalam kesendirian ku hanya Dia yang tahu bagaimana aku menjalan kan dan bertahan karenaNya.

melangkah sendiri ternyata menyakitkan ..betapa aku merindukan orang yang menyayangiku..ku tak ingin melihat kebelakang ..karena bagiku itu hanya sebuah kenangan..kutatap mataku lurus kedepan dengan harapan akan ada sebuah tangan yang terulur mengarah kepadaku agar dapat kugapai..ku pegang tuk dapat berjalan di sampingku.berada disisiku..memberikan kekuatan dan kasih sayang..

kini di depan ku tampak seberkas sinar dengan bayang -bayang seseorang di dalamnya..dapatkah ku mencapainya,tuk kujadikan pelindung ku..kujadikan kekuatan ku agar dapat berjalan tegap..tuk mencapai suatu keinginan menjadikan buah hatiku kebanggaanku...kebahagian ku di masa depan..betapa ku ingin menjadikan bayang - bayang itu sebuah kenyataan..tapi dia selalu memberiku luka...akan kah dapat ku bertahan dengan puluhan luka yang telah di torehkannya ..didalam hatiku..dalam jiwaku..aku sanagt mencintainya..berharap dia dapat membantuku mewujudkan keinginanku..keinginan  buah hatiku..tuk menjadikan mereka orang yang berguna.aaahh...mampukah aku menjadikan bayang-bayang itu sebuah kenyataan...hanya Tuhan yang Maha Tahu...semoga Tuhan mendengarkan Do'aku..amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun