Mohon tunggu...
Dainsyah Dain
Dainsyah Dain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Chief Education Officer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Chief Education Officer di Yayasan Pendidikan Nasional Swadaya, Bandung. Konsultan Komunikasi-sains: manfaat medis dan peluang bisnis Vernonia amygdalina alias daun afrika; DAIN Daun Afrika Inovasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Daun Afrika Segar Lebih Manjur

17 April 2015   09:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gula darah suami saya turun significant dan tekanan darah normal, tadinya dia tekanan darah selalu tinggi," begitu komen seorang rekan se-almamater ITB soal manfaat daun afrika jika dikonsumsi rutin. "Dain, daun afrika dikonsumsi rutin memang ok. Thanks ya dain," tulis teman yang juga alumnus S2 Agribisnis IPB itu. Tahun lalu saya mengirim dia, yang putri seorang pakar senior jagung hibrida ini, beberapa stek batang daun afrika dan kini memberikan testimoni setelah artikel saya muncul di koran Pikiran Rakyat, kemarin.

"Skr tiap dia kluar kota, bekalnya bawa daun afrika. Awalnya sempat khawatir, takut dipersulit di bandara. Tapi ternyata lancar dan dia bisa kerja, jg konsumsi daun afrika. Thanks banget dain..." begitulah aslinya ketikan pada komen facebook.

Respon lainnya datang dari senior saya yang seorang pejabat Pemprov Jawa Barat "Daun afrtika yg dr dain, saya pake lalaban. Dahsyat!" Dia tidak mengurai kedasyatan yang dimaksud, sayang. "Ternyata pohon ini sangat banyak membutuhkan air. Jd cocok ditanam di tempat banjir. Haha," lanjutnya yang mengaku menanam daun afrika pada pot dan akan layu jika terlupa disiram. "Tanaman ini sangat haus."

Respon lain saya peroleh dari SMS dari seorang pensiunan pejabat teras PT Pos Indonesia. "Ass. Wr. Wb Pak Dainsyah... artikel Bp tentang daun afrika sangat bermanfaat. Ipar saya di Subang sudah menanamnya dan keluarga besar saya di Bdg sudah mengkonsumsi daun itu. Saya baru mulai menyemaikan dalam tiga pot. Wassalam," tulisnya, yang tahun lalu sempat kena serangan jantung.

Seorang staf lembaga penelitian puncak di Indonesia juga menceritakan pengalamannya mengonsumsi daun afrika ini. "Dimakan malam, besok pagi segar," urainya singkat. "Menanamnya lebih gampang ketimbang singkong."

Beberapa masukan dari orang-orang penting ini menambah jumlah orang yang merasakan manfaat mengonsumsi rutin daun afrika. Sebelumnya ada testimoni tetangga, Adang, yang sudah menahun menderita diabetes yang berkenan menjadi "pendahulu" (kelinci percobaan gitu). Gula darah stabil mendekati normal, tubuh makin segar, berbagai keluhan nyeri pada tubuh hilang, stamina meningkat (stamina itu tu), meskipun tidak rutin mengonsumsi daun afrika.

"Saya hanya mengonsumsi jika ada keluhan, badan lemas, atau mata kurang cemerlang, dan gejala-gejala lain yang biasa dirasakan penyandang diabetes," kata pengusaha konveksi Rofani Fasma Nidai ini.

[caption id="attachment_410655" align="aligncenter" width="300" caption="dari sakit diabetes menjadi pekebun daun afrika"]

14292345961611794734
14292345961611794734
[/caption]

Menurut Adang, dia menanam dan menyebarluaskan pohon ini. "Selain dimakan segar, saya juga mengeringkannya untuk dibuat teh, bagi teman dan keluarga yang tidak kuat pahit daunnya," jelasnya.

Di tempat aslinya di benua Afrika, daun ini biasa menjadi sayuran atau sup berdaging, dikonsumsi sehari-hari. Bagusnya kita bisa menemukan menu yang cocok bagi daun yang rasanya pahit luar biasa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun