Pendidikan kesetaraan menawarkan kemudahan dan beragam fleksibilitas. Pertama, pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka, tutorial dan mandiri dengan menggunakan teknologi maupun modul baik cetak maupun e-modul yang telah tersedia. Kedua, waktu pembelajaran yang fleksibel. Beberapa PKBM dan SKB yang ada membuka kelas malam untuk warga belajar yang sudah bekerja. Ketiga, kemajuan teknologi dalam pendidikanpun dimanfaatkan oleh pengelola SKB dan PKBM untuk memberikan layanan pendidikan kepada warga belajar. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan seTARA daring. Aplikasi ini merupakan aplikasi Learning Management System (LMS) yang dirancang untuk pembelajaran jarak jauh pada pendidikan kesetaraan. Pemanfaatan aplikasi ini memungkinkan warga belajar yang berada di luar kota tetap bisa mengikuti pembelajaran. Yang menjadi pembeda pada pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal adalah warga belajar tidak dibatasi usia sehingga tidak dikenal adanya "masa kadaluarsa" dalam memperoleh pendidikan, keterampilan dan mendapat ijazah
Dengan berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah serta fleksibiltitas yang dimiliki oleh pendidikan kesetaraan, saat ini pendidikan kesetaraan tidak lagi sebagai penambah, pengganti, dan pelengkap pendidikan. Pendidikan kesetaraan menjadi pendidikan alternatif atau pilihan bagi peserta didik. Maka tidak berlebihan jika kita menyebut pendidikan kesetaraan merupakan upaya nyata dalam mewujudkan pendidikan sepanjang hayat, sehingga "Long Life Education" tidak hanya sebatas slogan belaka.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H