Mohon tunggu...
Daimatul Maghfiroh
Daimatul Maghfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MUSIK

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Melunaknya Hacker PDNS 2, Lantas Bagaimana Tanggapan Pemerintah Saat Ini?

8 Juli 2024   10:26 Diperbarui: 8 Juli 2024   10:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam teori keadilan politik yang dikemukakan oleh john rawls, Hacker sering kali melanggar hukum pada sistem computer atau jaringan tanpa izin, mencuri data ,atau merusak sistem, Tindakan ini akan mencederai prinsip terhadap kesetaraan dalam akses dan perlindungan akses terhadap computer, namun hacker tidak itu juga yang di lakukan terhadap jaringan computer tapi juga terhadap menguntungkan secara ekonomi pribadi lainnya,hal ini menciptakan tidak kesetaraan terhadap keuntungan ini tidak didasarkan pada prinsip paling besar bagi yang paling kecil, dalam masyarakat terjadi kecenderungan terhadap hacker yang melibatkan pertimbangan moral yang moral dan hukum yang lebih luas, yang di terapkan dengan prinsip- prinsip keadilan yang adil, bagi seorang hacker tingkat pendidikan dan akses peluang kerja dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk terlibat dalam aktivitas hacing.

Hecker adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, dan melakukan penetrasi kedalam sistem computer dan jaringan. Baik untuk keuntungan pribadi maupun tantangan yang memotivasi. Istilah "Hacker" pertama kali muncul pada awal tahun 1960-an di antara anggota klub mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratarium Kecerdasan Artivisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). 

Kelompok ini adalah pionir dalam pengembangan teknologi dan mereka sering berinteraksi dengan computer mainframe. Pada awalnya kata "hacker" digunakan secara positif untuk menggambarkan anggota yang ahli dalam teknologi komputer dan mampu menghasilkan program yang lebih baik dari pada yang sudah ada.

Namun, seiring perkembangan waktu, muncul kelompok lain yang mengklaim sebagai hecker tanpa memenuhi kriteria sebenarnya. Kelompok ini, terutama pria dewasa, mendapat kepuasan dengan meretas komputer dan melakukan phreaking (mengakali system telepon). Peretas yang sejati menganggap kelompok ini sebagai "cracker" dan tidak suka berhubungan dengan mereka. Mereka melihat cracker sebagai individu yang malas, tidak bertanggung jawab, kurang cerdas. 

Bagi hacker yang sejati, meretas tidaklah cukup untuk dianggap sebagai hecker sesungguhnya. Sehingga para hacker mengadakan pertemuan tahunan, setiap pertengahan bulan juli di Las Vegas. Nama pertemuan hecker terbesar di dunia adalah Def Con. Dikutip dari jurnal yang berjudul "Hacker Dalam Perspektif Hukum Indonesia" diera januari 2014 oleh Bambang Hartono

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun