teknologi biotani di Desa Belatu, Kecamatan Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (18/4/2021).
Konawe, Pemerintah Kecamatan Pondidaha bersama Kodim 1417 Kendari melakukan panen raya tanaman padi dengan penerapan paketKomandan Kodim 1417 Kendari, Melalui danramil Wawotobi, Kapten Inf. Salmar Gona, Mengatakan panen raya padi yang ditanam secara organik dan ramah lingkungan dapat menghasilkan panen yang lumayan, dan metode organik ini membawa manfaat untuk kita semua.
Pada panen kali ini, mengalami peningkatan hingga seratus persen dari sebelumnya, dimana pada panen sebelumnya petani hanya menghasilkan gabah sekitar 3-4 ton per hektar kini dengan sistem biotani mampu menghasilkan sekitar 7,9 ton per hektar.
Namun untuk menghasilkan peningkatan hasil penen para petani dapat mengikuti semua syarat sistem perlakuan Paket Teknologi Biotani mulai dari Penyiapan lahan, pemilihan benih, pola tanam, pemupukan yang tepat waktu dan tepat dosis yang pelaksanaannya didampingi oleh Babinsa dan PPL sampai pelaksanaan Panen.
“Panen Raya ini sesuai perhitungan Ubinan yang dilakukan untuk luasan 1 Hektar mencapai 7,9Ton, biasanya hanya 3 sampai 4 Ton per hektar, Sehingga disimpulkan kenaikan sampai seratus persen,” ungkapnya.
Danramil Wawotobi menjelaskan dengan peningkatan hasil panen ini kelompok-kelompok tani yang ada, dapat meningkatkan hasil panen dengan maksimal dan didukung dengan kecanggihan teknologi biotani.
“Sistem Biotani ramah dengan lingkungan sehingga dapat mengurangi kandungan zat kimia, sehingga beras yang dihasilkan tidak memiliki zat kimia yang berbahaya bagi tubuh,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Konawe, Syahruddin Menjelaskan dengan teknologi biotani, hasil pertanian dapat meningkat, biayanya murah, ramah lingkungan dan mudah digunakan. Sehingga hal ini juga mendukung pertanian organik yang gencar dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Konawe bersama Kodim 1417 Kendari.
"Dengan sejumlah keuntungan sistem biotani kita berharap Sinergitas pemkab Konawe dan Kodim 1417 Kendari, dalam pembinaan Petani dapat menjadi tolak ukur petani organik disejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara,". Ungkapnya usai panen raya bersama forkompicam Pondidaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H