2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi literasi Arduino di kalangan mahasiswa.
3. Menyusun rekomendasi untuk meningkatkan literasi Arduino di kalangan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika.
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan tingkat pemahaman mahasiswa Program Studi Teknik Informatika terhadap literasi Arduino. Desain ini dipilih karena sesuai untuk mengukur variabel-variabel yang berkaitan dengan literasi Arduino dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Teknik Informatika di Universitas X yang telah mengikuti mata kuliah yang berkaitan dengan Arduino. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, di mana kriteria pemilihannya adalah mahasiswa yang sedang atau telah mengikuti mata kuliah tersebut.
Jumlah sampel yang diambil adalah 100 mahasiswa, yang dianggap representatif untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Pemilihan jumlah ini juga mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumber daya dalam pelaksanaan penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui survei online menggunakan platform Google Forms. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa melalui email dan grup media sosial yang dikelola oleh Program Studi Teknik Informatika. Survei dilakukan selama dua minggu untuk memastikan partisipasi yang optimal dari responden.
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
A. Tingkat Pemahaman Mahasiswa terhadap Literasi Arduino
Hasil analisis dari kuesioner menunjukkan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap literasi Arduino sebagai berikut:
- Pengetahuan Dasar: Mayoritas mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dasar Arduino dan komponennya.
- Kemampuan Praktis: Mahasiswa umumnya mampu melakukan praktik dasar menggunakan Arduino, meskipun masih ada yang mengalami kesulitan dalam beberapa aspek teknis.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Arduino
Frekuensi penggunaan Arduino terbukti menjadi faktor yang paling signifikan dalam meningkatkan literasi. Ini menunjukkan pentingnya praktik berkelanjutan dalam proses pembelajaran. Dukungan dosen juga berperan penting, menunjukkan bahwa bimbingan yang efektif dapat membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih baik. Akses ke sumber belajar yang memadai juga penting untuk mendukung proses belajar mandiri mahasiswa.
C. Pengetahuan Dasar tentang Arduino
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dasar Arduino. Hal ini mungkin disebabkan oleh materi kuliah yang komprehensif dan praktik yang cukup intensif selama perkuliahan. Namun, terdapat beberapa mahasiswa yang masih mengalami kesulitan, yang bisa jadi disebabkan oleh kurangnya pengalaman praktis di luar kelas.
D. Kemampuan Praktis Menggunakan Arduino
Tingkat kemampuan praktis mahasiswa berada pada kategori cukup baik, namun masih terdapat ruang untuk perbaikan. Kesulitan yang dialami mahasiswa dalam aspek teknis mungkin disebabkan oleh keterbatasan waktu praktik di laboratorium dan kurangnya fasilitas untuk eksperimen mandiri. Oleh karena itu, penting bagi institusi untuk menyediakan lebih banyak waktu dan akses ke fasilitas laboratorium.
Â